Adenomyosis (adenomiosis) Juga dikenal sebagai “endometriosis rahim”, adenomyosis adalah pertumbuhan sel-sel endometrium yang menembus jauh ke dalam otot rahim (miometrium) di dinding belakang (sisi posterior). Rahim menjadi lebih besar hingga lebih dari dua kali ukuran normal dan sangat keras. Penyakit ini dapat dilokalisasi dengan definisi perbatasan yang jelas atau tidak jelas (difus). Adenomyosis bersifat jinak dan tidak menyebabkan kanker. Bila masih bersifat lokal, kondisinya disebut adenomyoma. Adenomyoma dapat terletak pada kedalaman yang berbeda dari otot rahim dan dapat menembus hingga ke dalam rongga rahim, menjadi tumor submukosa.
Adenomyosis hanya dapat didiagnosis dengan kepastian 100% melalui biopsi otot rahim. Sekitar 12% dari wanita penderita adenomyosis juga memiliki endometriosis pada tempat lain seperti dinding panggul, indung telur, tuba fallopi dll. Insiden tertinggi adenomyosis adalah pada wanita di pertengahan empat puluhan ke atas. Meskipun dapat menyebabkan infertilitas, penyakit ini umumnya muncul pada wanita yang telah memiliki anak. terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di dalam dinding otot rahim.Kondisi ini biasanya terjadi pada akhir periode subur seorang wanita setelah memiliki anak.
Adenomyosis berbeda dari endometriosis. Endometriosis merupakan kondisi di mana lapisan rahim tumbuh di luar rahim.
Penyebab adenomyosis belum diketahui, tetapi penyakit ini biasanya menghilang setelah menopause.
Bagi wanita yang mengalami ketidaknyamanan parah akibat adenomyosis, perawatan tertentu mungkin dapat membantu mengurangi gejala, tetapi histerektomi adalah satu-satunya obat.
Gejala
Dalam beberapa kasus, adenomyosis tidak menimbulkan gejala atau keluhan apapun.Namun dalam kasus lain, berbagai gejala mungkin dirasakan, diantaranya:
– Perdarahan berat atau berkepanjangan saat menstruasi
– Kram parah atau nyeri hebat di panggul selama menstruasi (dismenore)
– Kram yang terus berlangsung selama menstruasi dan cenderung memburuk seiring bertambahnya usia
– Nyeri selama hubungan seksual
– Keluar gumpalan darah saat menstruasi
– Ukuran rahim yang bertambah besar dua atau tiga kali lipat
Penyebab
Penyebab adenomyosis belum diketahui. Namun, beberapa faktor mungkin menjadi penyebab, di antaranya:1. Pertumbuhan jaringan invasif
Sebagian ahli percaya bahwa adenomyosis timbul akibat invasi langsung sel endometrium dari permukaan rahim ke dalam otot yang membentuk dinding rahim.
Sayatan pada rahim yang dilakukan selama operasi seperti operasi caesar (C-section) dapat memicu invasi langsung sel-sel endometrium ke dalam dinding rahim.
2. Kelainan perkembangan
Ahli lain berspekulasi bahwa adenomyosis berasal dari jaringan endometrium yang terdapat di otot rahim ketika rahim pertama kali berkembang pada saat janin.
3. Peradangan rahim karena melahirkan
Teori lain menyatakan bahwa kemungkinan terdapat hubungan antara adenomyosis dan persalinan.
Peradangan pada lapisan rahim selama periode postpartum dapat memicu kerusakan pada sel yang melapisi rahim.
4. Sel punca sumsum tulang
Teori lain mengusulkan bahwa sel punca sumsum tulang mungkin menginvasi otot rahim sehingga memicu adenomyosis.
Terlepas dari sebabnya, perkembangan adenomyosis bergantung pada level estrogen dalam tubuh wanita.
Ketika produksi estrogen menurun saat menopause, adenomyosis akhirnya hilang.
Faktor Risiko
Seorang wanita akan mengalami peningkatan risiko adenomyosis, jika:– Pernah menjalani pembedahan uterus seperti operasi caesar
– Melahirkan
– Usia setengah baya sebelum menopause.
--> SELANJUTNYA
Juga dikenal sebagai “endometriosis rahim”, adenomyosis adalah
pertumbuhan sel-sel endometrium yang menembus jauh ke dalam otot rahim
(miometrium) di dinding belakang (sisi posterior). Rahim menjadi lebih
besar hingga lebih dari dua kali ukuran normal dan sangat keras.
Penyakit ini dapat dilokalisasi dengan definisi perbatasan yang jelas
atau tidak jelas (difus). Adenomyosis bersifat jinak dan tidak
menyebabkan kanker. Bila masih bersifat lokal, kondisinya disebut
adenomyoma. Adenomyoma dapat terletak pada kedalaman yang berbeda dari
otot rahim dan dapat menembus hingga ke dalam rongga rahim, menjadi
tumor submukosa.
Adenomyosis hanya dapat didiagnosis dengan kepastian 100% melalui biopsi otot rahim. Sekitar 12% dari wanita penderita adenomyosis juga memiliki endometriosis pada tempat lain seperti dinding panggul, indung telur, tuba fallopi dll. Insiden tertinggi adenomyosis adalah pada wanita di pertengahan empat puluhan ke atas. Meskipun dapat menyebabkan infertilitas, penyakit ini umumnya muncul pada wanita yang telah memiliki anak. - See more at: http://keduniasehat.blogspot.com/2014/11/istilah-kedokteran-dan-artinya.html#sthash.EBW9mTbL.dpuf
Adenomyosis hanya dapat didiagnosis dengan kepastian 100% melalui biopsi otot rahim. Sekitar 12% dari wanita penderita adenomyosis juga memiliki endometriosis pada tempat lain seperti dinding panggul, indung telur, tuba fallopi dll. Insiden tertinggi adenomyosis adalah pada wanita di pertengahan empat puluhan ke atas. Meskipun dapat menyebabkan infertilitas, penyakit ini umumnya muncul pada wanita yang telah memiliki anak. - See more at: http://keduniasehat.blogspot.com/2014/11/istilah-kedokteran-dan-artinya.html#sthash.EBW9mTbL.dpuf