MENCARI TAHU APA ITU ENDOMETRIOSIS PENYEBAB PELVIC PAIN SEHINGGA WANITA MENJADI SULIT HAMIL.
Tahukah anda bahwa Endometriosis dapat menyebabkan wanita sulit hamil, karena Endometriosis terjadi ketika jaringan yang melapisi rahim mengalami peluruhan (perdarahan) di luar selama periode menstruasi. lalu bagaimanakah cara mengatasinya ? ini adalah radang yang terkait dengan hormon estradiol/estrogen berupa pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan pembuluh darah, hingga menonjol keluar dari rahim (pertumbuhan ectopic) dan menyebabkan pelvic pain ( Nyeri panggul ) – anda dapat mempelajari lebih mendalam mengenai masalah Endometriosis ini - Apa itu Endometriosis? Bahayakah?
Lebih Lanjut lagi tentang pelvic pain atau Nyeri panggul kronis ini adalah masalah ginekologis yang umum terjadi dengan estimasi prevalensi 38 per 1000 pada wanita berusia 15-73, Keadaan ini menjadi indikasi paling umum terhadap rujukan ke klinik ginekologi. Chronic Pelvic Pain (CPP) adalah sakit perut dan panggul yang nonsiklik dengan durasi minimal 6 bulan. Keadaan ini adalah masalah umum pada wanita dari semua kunjungan ginekologi (10-40%).2-4 Beberapa studi telah berusaha untuk mengidentifikasi faktor risiko nyeri panggul kronis tetapi seringkali dengan hasil yang bertentangan. Sebuah meta-analisis sebelumnya melaporkan bahwa faktor-faktor sosial dan psikologis turut berperan terhadap kejadian CPP tersebut.
Nyeri panggul kronis tidak hanya berlangsung pada saat haid, tapi dapat juga disebabkan oleh kondisi lain seperti perlengketan, tumor, visceral pain, apekdiksitis dan lain sebagainya, jika anda mengalami hal ini sebaiknya segera periksakan diri anda ke dokter kandungan, Kondisi ini menjadikan 10% dari kunjungan ginekologi, 20% dari indikasi laparaskopi serta 12% dari indikasi laparatomi. CPP dapat mempengaruhi psikologi dan aktivitas sehari-hari. Keadaan ini lambat laun akan mempengaruhi produktivitas seseorang.
Penyebab CPP dibagi menjadi dua yaitu faktor ginekologik dan nonginekologikal. Faktor genekologik dapat berupa : Siklik : endometriosis, adenomiosis, mioma ovarium dan remnant syndrome Dan Non-Siklik: mioma
Faktor Non-Ginekologik dapat berupa : apendiksitis, visceral pain dan referred pain.
Sedangkan faktor lain yang berhubungan dengan kejadian CPP, Presentasi dengan dismenorea dikaitkan dengan usia (<30 tahun), menjadi kurus (IMT <20), merokok, menstruasi dini (<12 tahun), lebih lama siklus/masa perdarahan, menstruasi tidak teratur atau berat, adanya gejala pramenstruasi, secara klinis diduga penyakit radang panggul, sterilisasi, dan penyerangan seksual historyof. CPP dapat berdampak buruk tidak hanya bagi kesehatan secara umum, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan psikologis dan penurunan produktivitas yang berakhir dengan kualitas hidup individu yang rendah.
Apakah Penderita Endometriosis masih bisa hamil ?
Jika anda penderita Endometriosis pasti anda bertanya masih bisakah Penderita endometriosis hamil ? Jawabannya Bisa. Dengan bantuan medis dan treatment yang benar, penderita endometriosis tetap bisa hamil. Hanya saja, proses yang dilalui relatif cukup kompleks karena terjadi gangguan pembuahan dan beberapa hambatan lain. Selain itu, ada beberapa kesulitan pembuahan yang mungkin terjadi akibat perlekatan endometriosis dalam rongga perut ataupun dalam ovarium. Endometriosis sangat berpotensi menyebabkan masalah kesuburan. Namun demikian, wanita dengan endometriosis bisa mengatasinya dengan beberapa cara. Berikut adalah tips bagi penderita endometriosis untuk mendapatkan kehamilan.
Bahkan tanpa pengobatan yang serius, penderita tetap bisa hamil dengan beberapa cara. Penderita endometriosis dapat meningkatkan potensi pembuahan dengan meningkatkan imun tubuh. Oleh karena itu, cara-cara penting untuk meningkatkan imun tubuh seperti mengkonsumsi diet sehat dan melakukan olah raga akan dapat membantu untuk mengurangi efek buruk endometriosis. Selengkapnya bisa anda baca di Apakah Penderita Endometriosis masih bisa hamil ?
Ada beberapa metode medis yang bisa dijalani untuk mengatasi problem endometriosis dan efeknya bagi kesuburan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mencari tahu sejauh apa pengaruh endometriosis pada kondisi kehamilan. Setiap individu memiliki kemampuan sendiri-sendiri untuk mengatasi gangguan kesehatan. Oleh karena itu setiap pasien endometriosis harus tahu dengan detail kondisi endometriosis dalam tubuh mereka dan pengaruhnya terhadap kehamilan.
Untuk itu, diperlukan keterangan dari dokter yang akan memberikan penjelasan menyeluruh. Dokter akan menentukan keadaan pasien endometriosis dengan metode laparoskopi. Prosedur ini dilakukan untuk memeriksa kondisi organ dalam rahim dengan prosedur memasukkan semacam tabung melalui sayatan kecil. Jika pasien didiagnosis sedang mengalami endometriosis dengan tingkat keparahan di mana terjadi kerusakan pada organ reproduksi, pasien akan dianjurkan untuk menerapkan program hamil. Pasien yang dideteksi menderita endometriosis tidak dianjurkan untuk menunda kehamilan karena kesuburan akan terus menurun sehingga potensi hamil akan menurun pula seiring dengan waktu penundaan kehamilan. Pasien juga harus berdiskusi dengan dokter untuk menerapkan metode kehamilan yang benar. Penderita endometriosis juga harus menetapkan kerangka waktu untuk hamil jika mereka menggunakan metode terapi obat untuk menghindari efek negatif obat bagi janin. Solusi paling baik untuk mengatasi endometriosis adalah dengan mengangkat jaringan endometriosis dengan operasi. Selain itu, ada pula metode ablasi laser dan metode penguapan yang juga akan bisa membantu mengatasi endometriosis yang sangat merugikan bagi kesuburan.
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang melapisi rahim mengalami peluruhan (perdarahan) di luar selama periode menstruasi. Akibatnya, kista ovarium dapat terbentuk, tuba falopi tersumbat, atau terjadi perlekatan dalam rongga perut, sehingga Endometriosis berpotensi menyebabkan masalah kesuburan. Meskipun demikian, wanita dengan endometriosis masih mungkin untuk hamil.
Berikut ini adalah cara mendapatkan kehamilan bagi penderita endometriosis:
Jika memiliki endometriosis, pastikan seorang individu tahu sejauh mana kondisi tersebut memengaruhi kehamilan.
Dokter dapat menentukan hal ini dengan laparoskopi, sebuah prosedur dengan memasukkan semacam tabung melalui sayatan kecil untuk memeriksa kondisi organ yang berkaitan.
Jangan menunda kehamilan jika Anda didiagnosis mengalami endometriosis.
Kesuburan akan semakin menurun setiap bulannya pada endometriosis akibat jaringan yang terus terbangun di luar rahim.
Diskusikan mengenai keinginan hamil dengan dokter berdasarkan penilaian kesuburan. Dokter mungkin akan menguraikan beberapa pilihan yang dapat diambil seperti menggunakan obat, pembedahan, atau cukup dengan terus berusaha hamil.
Kehamilan tidak menyembuhkan endometriosis. Perempuan yang bisa hamil dengan kondisi tersebut mungkin memiliki masalah kesuburan setelah anak pertama lahir.
Sangat penting untuk membahas strategi dengan dokter mengenai rencana untuk memiliki anak berikutnya.
Tetapkan kerangka waktu untuk hamil bila menggunakan terapi obat.
Obat-obatan tertentu bisa mencegah ovulasi dan periode menstruasi, sehingga kesuburan akan berada pada level tertinggi ketika selesai melakukan terapi obat.
Obat-obatan seperti pil KB dapat mengontrol endometriosis, namun pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter jika ingin menunda kehamilan dan mengonsumsi pil ini.
Mempertimbangkan operasi untuk kasus-kasus yang lebih parah.
Operasi dapat dilakukan untuk mengangkat jaringan yang menyumbat ovarium dan tuba falopi.
Pertimbangkan perihal ablasi laser dan metode penguapan.
Metode di atas bisa menjadi pilihan tergantung dari tingkat keparahan kondisi. Dibanding operasi, ablasi laser merupakan prosedur yang kurang invasif.
--> SELANJUTNYA
Nyeri panggul kronis tidak hanya berlangsung pada saat haid, tapi dapat juga disebabkan oleh kondisi lain seperti perlengketan, tumor, visceral pain, apekdiksitis dan lain sebagainya, jika anda mengalami hal ini sebaiknya segera periksakan diri anda ke dokter kandungan, Kondisi ini menjadikan 10% dari kunjungan ginekologi, 20% dari indikasi laparaskopi serta 12% dari indikasi laparatomi. CPP dapat mempengaruhi psikologi dan aktivitas sehari-hari. Keadaan ini lambat laun akan mempengaruhi produktivitas seseorang.
Penyebab CPP dibagi menjadi dua yaitu faktor ginekologik dan nonginekologikal. Faktor genekologik dapat berupa : Siklik : endometriosis, adenomiosis, mioma ovarium dan remnant syndrome Dan Non-Siklik: mioma
Faktor Non-Ginekologik dapat berupa : apendiksitis, visceral pain dan referred pain.
Sedangkan faktor lain yang berhubungan dengan kejadian CPP, Presentasi dengan dismenorea dikaitkan dengan usia (<30 tahun), menjadi kurus (IMT <20), merokok, menstruasi dini (<12 tahun), lebih lama siklus/masa perdarahan, menstruasi tidak teratur atau berat, adanya gejala pramenstruasi, secara klinis diduga penyakit radang panggul, sterilisasi, dan penyerangan seksual historyof. CPP dapat berdampak buruk tidak hanya bagi kesehatan secara umum, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan psikologis dan penurunan produktivitas yang berakhir dengan kualitas hidup individu yang rendah.
Apakah Penderita Endometriosis masih bisa hamil ?
Jika anda penderita Endometriosis pasti anda bertanya masih bisakah Penderita endometriosis hamil ? Jawabannya Bisa. Dengan bantuan medis dan treatment yang benar, penderita endometriosis tetap bisa hamil. Hanya saja, proses yang dilalui relatif cukup kompleks karena terjadi gangguan pembuahan dan beberapa hambatan lain. Selain itu, ada beberapa kesulitan pembuahan yang mungkin terjadi akibat perlekatan endometriosis dalam rongga perut ataupun dalam ovarium. Endometriosis sangat berpotensi menyebabkan masalah kesuburan. Namun demikian, wanita dengan endometriosis bisa mengatasinya dengan beberapa cara. Berikut adalah tips bagi penderita endometriosis untuk mendapatkan kehamilan.
Bahkan tanpa pengobatan yang serius, penderita tetap bisa hamil dengan beberapa cara. Penderita endometriosis dapat meningkatkan potensi pembuahan dengan meningkatkan imun tubuh. Oleh karena itu, cara-cara penting untuk meningkatkan imun tubuh seperti mengkonsumsi diet sehat dan melakukan olah raga akan dapat membantu untuk mengurangi efek buruk endometriosis. Selengkapnya bisa anda baca di Apakah Penderita Endometriosis masih bisa hamil ?
Ada beberapa metode medis yang bisa dijalani untuk mengatasi problem endometriosis dan efeknya bagi kesuburan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mencari tahu sejauh apa pengaruh endometriosis pada kondisi kehamilan. Setiap individu memiliki kemampuan sendiri-sendiri untuk mengatasi gangguan kesehatan. Oleh karena itu setiap pasien endometriosis harus tahu dengan detail kondisi endometriosis dalam tubuh mereka dan pengaruhnya terhadap kehamilan.
Untuk itu, diperlukan keterangan dari dokter yang akan memberikan penjelasan menyeluruh. Dokter akan menentukan keadaan pasien endometriosis dengan metode laparoskopi. Prosedur ini dilakukan untuk memeriksa kondisi organ dalam rahim dengan prosedur memasukkan semacam tabung melalui sayatan kecil. Jika pasien didiagnosis sedang mengalami endometriosis dengan tingkat keparahan di mana terjadi kerusakan pada organ reproduksi, pasien akan dianjurkan untuk menerapkan program hamil. Pasien yang dideteksi menderita endometriosis tidak dianjurkan untuk menunda kehamilan karena kesuburan akan terus menurun sehingga potensi hamil akan menurun pula seiring dengan waktu penundaan kehamilan. Pasien juga harus berdiskusi dengan dokter untuk menerapkan metode kehamilan yang benar. Penderita endometriosis juga harus menetapkan kerangka waktu untuk hamil jika mereka menggunakan metode terapi obat untuk menghindari efek negatif obat bagi janin. Solusi paling baik untuk mengatasi endometriosis adalah dengan mengangkat jaringan endometriosis dengan operasi. Selain itu, ada pula metode ablasi laser dan metode penguapan yang juga akan bisa membantu mengatasi endometriosis yang sangat merugikan bagi kesuburan.
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang melapisi rahim mengalami peluruhan (perdarahan) di luar selama periode menstruasi. Akibatnya, kista ovarium dapat terbentuk, tuba falopi tersumbat, atau terjadi perlekatan dalam rongga perut, sehingga Endometriosis berpotensi menyebabkan masalah kesuburan. Meskipun demikian, wanita dengan endometriosis masih mungkin untuk hamil.
Berikut ini adalah cara mendapatkan kehamilan bagi penderita endometriosis:
Jika memiliki endometriosis, pastikan seorang individu tahu sejauh mana kondisi tersebut memengaruhi kehamilan.
Dokter dapat menentukan hal ini dengan laparoskopi, sebuah prosedur dengan memasukkan semacam tabung melalui sayatan kecil untuk memeriksa kondisi organ yang berkaitan.
Jangan menunda kehamilan jika Anda didiagnosis mengalami endometriosis.
Kesuburan akan semakin menurun setiap bulannya pada endometriosis akibat jaringan yang terus terbangun di luar rahim.
Diskusikan mengenai keinginan hamil dengan dokter berdasarkan penilaian kesuburan. Dokter mungkin akan menguraikan beberapa pilihan yang dapat diambil seperti menggunakan obat, pembedahan, atau cukup dengan terus berusaha hamil.
Kehamilan tidak menyembuhkan endometriosis. Perempuan yang bisa hamil dengan kondisi tersebut mungkin memiliki masalah kesuburan setelah anak pertama lahir.
Sangat penting untuk membahas strategi dengan dokter mengenai rencana untuk memiliki anak berikutnya.
Tetapkan kerangka waktu untuk hamil bila menggunakan terapi obat.
Obat-obatan tertentu bisa mencegah ovulasi dan periode menstruasi, sehingga kesuburan akan berada pada level tertinggi ketika selesai melakukan terapi obat.
Obat-obatan seperti pil KB dapat mengontrol endometriosis, namun pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter jika ingin menunda kehamilan dan mengonsumsi pil ini.
Mempertimbangkan operasi untuk kasus-kasus yang lebih parah.
Operasi dapat dilakukan untuk mengangkat jaringan yang menyumbat ovarium dan tuba falopi.
Pertimbangkan perihal ablasi laser dan metode penguapan.
Metode di atas bisa menjadi pilihan tergantung dari tingkat keparahan kondisi. Dibanding operasi, ablasi laser merupakan prosedur yang kurang invasif.
--> SELANJUTNYA
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.