Bagaimana Cara Hidup Sehat Sampai Tua, Bebas penyakit, dan mengetahui pertolongan pertama ketika anda sakit - Simak Di Sini. ! Karena Hidup Akan Lebih Terasa Indah Jika Anda Sehat

HIDUP SEHAT DENGAN GADGET

Acyclovir Zat Antivirus Herpes Simpleks

Obat Acyclovir Zat Antivirus Herpes Simpleks

MENCARI TAHU MANFAAT DAN KEGUNAAN OBAT ACYCLOVIR ZAT ANTIVIRUS HERPES SIMPLEKS


Acyclovir Merupakan zat antivirus yang Cukup aktif dan mampu melawan virus herpes simpleks yang biasa kita kenal dengan singkatan  HSV tipe I dan II, serta  mampu melawan virus varisela zoster, cara kerjanya yaitu ketika zat Acylovir ini masuk ke dalam sel yang terinfeksi, maka Acyclovir akan segera terfosforilasi dan kemudian membentuk senyawa aktif Acyclovir trifosfate. Seperti kita ketahui bersama bahwa Penyakit Herpes itu merupakan infeksi yang disebabkan virus pada kulit. Terkenal dengan Nama Herpes Simplex Virus adalah salah satu virus yang menyebabkan penyakit herpes pada manusia. Di Dunia kedokteran ada tercatat Tujuh jenis virus yang dapat menyebabkan munculnya penyakit herpes pada manusia, diantaranya yaitu Herpes Simplex Virus, Varizolla Zoster Virus / VZV, Cytomegalovirus / CMV, Epstein-Barr Virus / EBV, dan Human Herpes Virus tipe 6 atau di singkat HHV-6, serta tipe 7 / HHV-7, dan satu lagi yang tipe 8 / HHV-8.


Semua virus herpes ini memiliki ukuran dan morfologi yang hampir sama dan semuanya akan melakukan replikasi pada inti sel. Jika kita dalami lagi, maka Herpes Simplex Virus sendiri itu dapat dibagi lagi menjadi dua tipe, yaitu Herpes Simplex Virus tipe 1 atau HSV-1, dimana virus jenis ini yang biasanya menyebabkan infeksi pada mulut, mata, dan wajah, selanjutnya yang kedua adalah Herpes Simplex Virus tipe 2 atau HSV-2, Virus inilah yang menyebabkan infeksi pada alat kelamin atau genital. Namun perlu di waspadai bahwa kedua tipe virus tersebut dapat menyebabkan penyakit dibagian tubuh manapun. HSV-1 bisa menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada mukosa mulut, wajah, dan sekitar mata. sedangkan HSV-2 atau herpes genital ditularkan melalui hubungan intim dan juga menyebakan gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada membran mukosa alat kelamin. Infeksi pada alat kelamin biasanya terlihat seperti bercak dengan luka. Umumnya mungkin akan muncul iritasi, penurunan kesadaran dan disertai rasa pusing serta kekuningan pada kulit / jaundice bahkan sampai kesulitan bernapas atau kejang - kejang. Infeksi ini biasanya akan hilang dalam 2 minggu dimana infeksi  Episode pertama atau infeksi pertama dari infeksi HSV ini adalah yang paling berat dan dimulai setelah masa inkubasi 4-6 hari. Tahap awal proses tergantung pada enzim viral-coded thymidine kinase. Di sinilah Obat Acyclovir trifosfate akan berperan sebagai inhibitor dan sebagai substrat palsu untuk herpes-specified DNA polymerase yang dapat  mencegah sintesis DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel normal.


Contoh Produknya Acyclovir di pasaran dapat anda Lihat di -->   SINI



Bagi Anda yang mempunyai keluhan akibat infeksi herpes atau bagi anda yang sudah terinfeksi virus ini tetap harus berhati-hati, karena penggunaan Acyclovir mempunyai kontraindikasi di antaranya pada penderita gangguan ginjal dan usia lanjut harus berhati-hati ketika menggunakannya. Sementara untuk ibu hamil belum diketahui dengan pasti apa bahayanya, namun dalam jumlah yang cukup signifikan bisa saja tersalur melalui ASI, meskipun demikian menurut para ahli kesehatan masih cukup aman untuk digunakan, untuk memastikannya silahkan anda konsultasikan hal tersebut dengan dokter anda !


Simak Video Ilustrasi Ilmiahnya tentang melokul Zat Acyclovir dalam melawan Virus herpes simpleks  :







APA ITU OBAT ACYCLOVIR ZAT ANTIVIRUS HERPES SIMPLEKS


Pengenalan yang pertama memang harus kita  lakukan adalah terkait nama obat Acyclovir ketika sudah beredar di pasaran bisa saja menggunakan nama lain yang umumnya merupakan merek dagangnya. Nama lain dari Acyclovir yang ada di pasaran di antaranya yaitu : zoter, zovirax, zyrolax, acifar, clinofir, clopres, licovir, herax, danovir, herpiclof, molavir, vireth, scanovir, temiral, viralis, palovir, quavir , vircovir, virules, dan bisa jadi ada nama yang belum terdata. Sehingga bila Anda mencari obat acyclovir namun Anda tidak menemukannya sementara Anda hanya menemukan nama-nama tadi, maka Anda jangan bingung, karena itu adalah obat yang sama.

Bagimana Proses Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan kambuhan, pencegahan infeksi herpes simpleks pada pasien immuno-compromised. Pengobatan infeksi herpes zoster.


Dosis :

Dewasa

Pengobatan infeksi herpes simpleks : 200 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 5 hari, tetapi pada beberapa infeksi awal pengobatan dapat diperpanjang. Pada pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien dengan gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. Pemberian obat harus diberikan sesegera mungkin setelah terjadinya infeksi.
    
Pencegahan herpes simpleks : 200 mg, 4 kali sehari dengan interval 6 jam. Pada beberapa pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. (lama pemberian disesuaikan dengan periode resiko dihapus saja, gak jelas artinya)

Pengobatan herpes zoster : 800 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 7 hari.

Anak-anak

Anak-anak usia lebih dari 2 tahun : sama dengan dosis dewasa
Anak-anak usia kurang dari 2 tahun : diberikan setengah dosis dewasa untuk pengobatan herpes simpleks dan profilaksis herpes simpleks.

Efek Samping :
  • Gatal-gatal / ruam kulit
  • Gangguan gastrointestinal, termasuk : mual, muntah, diare, dan nyeri abdominal.
  • Peningkatan sementara enzim-enzim yang berhubungan dengan bilirubin dan hati, sedikit peningkatan urea dan kreatinin darah; sakit kepala, reaksi neurologis dan fatigue.

Peringatan dan Perhatian Penggunaan Obat / Zat Acyclovir

Acyclovir pada wanita hamil hanya diberikan apabila pertimbangan manfaat lebih besar dari pada risiko yang mungkin timbul.

Hati-hati pemberian pada wanita yang sedang menyusui.
Jangan diberikan melebihi dosis, frekuensi penggunaan, dan lamanya pengobatan yang dianjurkan.


Interaksi Obat Acyclovir

Probenecid meningkatkan t ½ obat dan AUC plasma.


Acyclovir adalah obat yang aktif melawan virus herpes tapi belum mampu untuk dapat memberantasnya sampai tuntas. Selain pada virus herpes, acyclovir juga digunakan pada infeksi cacar air (varicella zoster) atau infeksi herpes simpleks pada kulit dan selaput lendir. Pada orang yang menderita sariawan akibat virus herpes, obat acyclovir dapat digunakan dengan dioleskan di mulut. Dan bisa juga dioleskan pada bagian mata akibat infeksi herpes simpleks, atau bisa juga dikombinasikan dengan terapi sistemik pada herpes optalmika yang disebabkan oleh infeksi herpes zoster. Obat acyclovir tesedia dalam beberapa sediaan, yaitu tablet 200 mg, obat acyclovir 400 mg berupa tablet, salep mata (Salep Acyclovir 3%) dan salep kulit (Salep Acyclovir 5%).

Obat ocyclovir dalam pemakainnya terdapat perbedaan dosis tergantung dari keluhan, usia dan lamanya perbaikan. Bila setelah 5 hari belum terlihat perbaikan maka dosis dapat dinaikkan terutama pada pasien dengan imunokompromise atau gangguan penyerapan.

Untuk herpes simpleks genital, dosis yang diberikan adalah 200 mg yang diminum 5 kali sehari atau 400 mg diminum 3 kali sehari selama 5 hari. Sementara untuk pasien imunokompromise atau pengidap HIV dosisnya lebih tinggi yaitu obat acyclovir  400 mg yang diminum 5 kali sehari selama 7 – 10 hari pada infeksi pertama. Sedang untuk infeksi kambuhan, dosisnya adalah 400 mg yang diminum 3 kali sehari selama 5 – 10 hari.

Untuk herpes simpleks pencegahan kekambuhan dosisny adalah 200 mg yang diminum 4 kali sehari atau 400 mg dengan 2 kali sehari. Dosis dapat ditunnkan atau dinaikkan. Pada saat terapi penyakit masih muncul maka dosisi dinaikkan sampai 400 mg untuk 3 kali sehari. Dan setiap 6 – 12 bulan, terapi dihentikan untuk melakukan melihat perkembangan dan dilakukan penilaian kembali.

Sementara untuk infeksi yang berbeda maka dosisnya juga berbeda sehingga tetap perlu berkonsultasi dengan dokter. Sedangkan efek samping dari obat acyclovir 400 mg di antaranya adalah; lemas, ruam, gatal-gatal, mual, muntah, nyeri perut, diare, sakit kepala dan menjadi sensitif terhadap cahaya.


Gelala yang timbul, meliputi nyeri, inflamasi dan kemerahan pada kulit (eritema) dan diikuti dengan pembentukan gelembung-gelembung yang berisi cairan. Cairan bening tersebut selanjutnya dapat berkembang menjadi nanah, diikuti dengan pembentukan keropeng atau kerak (scab). Setelah infeksi pertama, HSV memiliki kemampuan yang unik untuk bermigrasi sampai pada saraf sensorik tepi menuju spinal ganglia, dan berdormansi sampai diaktifasi kembali. Pengaktifan virus yang berdormansi tersebut dapat disebabkan penurunan daya tahan tubuh, stress, depresi, alergi pada makanan, demam, trauma pada mukosa genital, menstruasi, kurang tidur, dan sinar ultraviolet.


Terapi acyclovir adalah Herpes Simplex Virus (HSV) - di bawah Pengawasan Dokter


Tujuan Terapi

Tujuan terapi acyclovir adalah mencegah dan mengobati infeksi Herpes Simplex Virus (HSV), menyembuhkan gejala yang muncul, seperti kemerahan (eritema), gelembung-gelembung berisi cairan, keropeng atau kerak.


Strategi Terapi

Strategi terapi farmakologis (terapi dengan obat) dalam pengobatan penyakit herpes adalah dengan menggunakan obat-obat antivirus. Pengobatan baku untuk herpes adalah dengan acyclovir, valacyclovir, famcyclovir, dan pencyclovir yang dapat diberikan dalam bentuk krim, pil atau secara intravena (infus) untuk kasus yang lebih parah. Semua obat ini paling berhasil apabila dimulai dalam tiga hari pertama setelah rasa nyeri akibat herpes mulai terasa. Semua antivirus yang digunakan pada infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) bekerja dengan menghambat polimerase DNA virus. Acyclovir, ganciclovir, famciclovir, dan valacyclovir secara selektif di fosforilasi menjadi bentuk monofosfat pada sel yang terinfeksi virus. Bentuk monofosfat tersebut selanjutnya akan diubah oleh enzym seluler menjadi bentuk trifosfat, yang akan menyatu dengan rantai DNA virus. Acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir terbukti efektif dalam memperpendek durasi dari gejala dan lesi.

Dosis dan Aturan Pakai Acylovir

  • Pengobatan herpes simplex: 200 mg (400 mg pada pasien yang memiliki respon imun yang diperlemah / immunocompromised atau bila ada gangguan absorbsi  ) 5 kali sehari, selama 5 hari. Untuk anak dibawah 2 tahun diberikan setengah dosis dewasa. Diatas 2 tahun diberikan dosis dewasa.

  • Pencegahan herpes simplex kambuhan, 200 mg 4 kali sehari atau 400 mg 2 kali sehari, dapat diturunkan menjadi 200 mg 2atau 3 kali sehari dan interupsi setiap 6-12 bulan.

  • Pencegahan herpes simplex pada pasien immunocompromised, 200-400 mg 4 kali sehari. Anak dibawah 2 tahun setengah dosis dewasa. Diatas 2 tahun dosis sama dengan dosis orang dewasa.

Efek Samping Acylovir


Pada sistem saraf pusat dilaporakan terjadi malaise (perasaan tidak nyaman) sekitar 12% dan sakit kepala (2%).pada system pencernaan (gastrointestinal) dilaporkan terjadi mual (2-5%), muntah (3%) dan diare (2-3%).

Resiko Khusus Penggunaan Acyclovir

Penggunaan Acyclovir pada wanita hamil masuk dalam kategori B. Efek teratogenik dari Acyclovir tidak diteliti pada studi dengan hewan percobaan. Acyclovir terbukti dapat melewati plasenta manusia.Tidak ada penelitian yang cukup dan terkontrol pada wanita hamil. pada tahun 1984-1999 diadakan pendaftaran bagi wanita hamil, dan dari hasil yang terlihat tidak ada peningkatan kelahiran bayi yang cacat karena penggunaan Acyclovir . tetapi karena tidak semua wanita hamil mendaftarkan diri dan kurangnya data dalam jangka waktu yang panjang, maka direkomendasikan penggunaan acyclovir untuk wanita hamil disertai peringatan dan diberikan jika benar-benar-benar diperlukan. Acyclovir juga dapat masuk ke dalam air susu ibu, karena itu penggunaan pada ibu menyusui harus disertai peringatan.

--> NEXT


Penggunaan Zat Acyclovir  HARUS DENGAN RESEP DOKTER !

Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.

Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.