Gejala Asma bisa dipastikan karena disebabkan oleh kombinasi faktor genetika dan lingkungan. Diagnosis biasanya didasarkan atas pola gejala, respons terhadap terapi pada kurun waktu tertentu, dan spirometri.Asma diklasifikasikan secara klinis berdasarkan seberapa sering gejala muncul, volume ekspirasi paksa dalam satu detik atau istilahnya di sebut FEV1, dan puncak laju aliran ekspirasi. Asma dalam bahasa Yunani ἅσθμα, ásthma, artinya terengah - ini merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada saluran napas yang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel, dan spasme bronkus. Gejala umum meliputi mengi, batuk, dada terasa berat, dan sesak napas. Asma dapat pula diklasifikasikan sebagai atopik (ekstrinsik) atau non-atopik (intrinsik) dimana atopi dikaitkan dengan predisposisi perkembangan reaksi hipersensitivitas tipe 1. ini adalah tergolong suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas.Penyakit Asma Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir. Untuk Lebih jelasnya, bisa simak video penjelasannya berikut ini :
Alternatif Pengobatan Asma bisa menggunakan obat - obatan Herbal contohnya bisa lihat di --> SINI
Asma merupakan penyakit yang sangat berbahaya jika dibiarkan terus menerus. Penyakit ini dapat membuat orang menjadi sangat panik, apalagi jika orang tersebut belum berpengalaman tentang penyakit ini. Sebelumnya sudah saya jelaskan secara detail tentang gejala, dan cara mengobati penyakit asma.
Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli didunia kesehatan.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga.
Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita dimasa siklus menstruasi, hal ini sangat jarang sekali.
Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.
Kami akan coba membahas tentang pertolongan pertama pada penderita asma yang sedang kambuh dan kebetulan tidak membawa obat asma. Saya sendiri pernah mengalami hal ini dan menjadi sangat panik karena melihat asma seseorang yang sedang kambuh dan kesulitan untuk bernapas. Jika anda sudah tidak sabar untuk mengetahuinya, silahkan simak dengan baik.
Carilah tempat yang nyaman dan sejuk kemudian bawa penderita ke tempat tersebut.
Posisikan si penderita dalam keadaan setengah duduk dan sambil bersandar di tembok. Pada bagian leher, berikan bantal agar terasa lebih nyaman. Jangan sekali-kali memposisikan penderita dalam keadaan berbaring/tidur.
Jangan merasa panik sehingga tidak memperburuk keadaan. Yang diperlukan hanyalah rileks dan santai.
Berilah minuman air hangat walaupun hanya sedikit, ini akan membantu.
Pijatlah secara perlahan bagian jempok kakinya, tepatnya 3-5 cm diatas ruas jempol, itu adalah syaraf paru-paru.
Jika keadaan penderita asma ini tidak kunjung sembuh, kuran lebih dalam waktu 15 menit. Segeralah bawa ke dokter terdekat untuk menjalani pengobatan yang cocok.
Beberapa hal diatas adalah pertolongan pertama penderita asma. Cara ini bisa dijadikan pengalaman ketika anda menemui penderta asma yang sedang kambuh dan mengalami kesulitan. Sekian saja tulisan ini saya tulis, semoga dapat menambah wawasan kita semuanya untuk lebih tanggap dalam bertindak yang benar.
Terapi untuk gejala akut biasanya dengan menghirup beta-2 agonist reaksi cepat (misalnya salbutamol) dan kortikosteroid oral. Pada kasus yang sangat parah mungkin diperlukan pemberian kortikosteroid intravena, magnesium sulfat dan perawatan di rumah sakit. Gejala ini dapat dicegah dengan menghindari pencetusnya, seperti misalnya alergen dan iritan, dan dengan penggunaan kortikosteroid hirup. Beta agonist reaksi lambat atau leukotrien antagonis dapat ditambahkan, selain pemberian kortikosteroid hirup bila gejala asma tidak dapat dikontrol. Prevalensi asma mengalami peningkatan secara signifikan sejak tahun 1970an. Pada tahun 2011, 235–300 juta orang terserang asma secara global, termasuk adanya 250.000 kematian.
Mari Kita Kenali Tanda dan Gejala Penyakit Asma
Tanda - Tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :
Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!
Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.
Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan. Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Cara Menghindari Serangan Asma
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Asma
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.
Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita Penyakit Asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.
Bagaimana anda bertindak jika serangan asma itu terjadi?
Di Indonesia, pengetahuan akan bagaimana menanggapi seseorang yang sedang terkena serangan asma sangat minim. Banyak orang hanya diam terpaku karena bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan terlebih dahulu. Seperti dilansir pada situs asthma.org.uk, berikut adalah hal-hal yang seharusnya anda lakukan untuk menangani kasus serangan asma:
Hiruplah inhaler asma anda satu atau dua kali sesegera mungkin ketika serangan terjadi (inhaler yang digunakan biasanya yang berwarna biru)
Duduklah dengan tegak dengan posisi punggung lurus serta usahakan untuk mengambil nafas dengan stabil dan perlahan-lahan
Jika setelah melakukan dua poin di atas anda masih juga belum merasakan serangan asma anda membaik, ulangi lagi menghirup inhaler asma anda yang berwarna biru sebanyak dua kali dan ulangi tiap dua menit. Namun, jangan lakukan lebih dari 10 kali
Namun, jika anda masih juga merasakan sesak di dada dan sulit untuk bernafas karena serangan asma yang tidak membaik, segeralah minta bantuan untuk menelefon ambulans dan menuju ke Unit Gawat Darurat.
Jika kedatangan ambulans masih memakan waktu agak lama untuk sampai di tempat anda, ulangilah langkah ketiga di atas setelah 15 menit sambil menungu ambulans datang.
Meskipun setelah berulang kali anda menghisap inhaler gejala asma anda membaik dan tidak perlu memanggil ambulans, anda tetap perlu untuk berkonsultasi dengan dokter anda segera untuk memeriksakan kondisi asma anda.
Serangan asma yang menyerang penderita asma, bisa saja terjadi setiap waktu tanpa bisa diduga. Serangan asma yang mendadak ini, kemungkinan akan membuat orang-orang yang berada disekitar, atau teman anda akan merasa panik, dan bingung untuk melakukan tindakan yang harus dilakukan untuk menolong anda.
Sebelum hal ini benar-benar terjadi sehingga membingungkan teman anda, anda bisa memberikan beberapa tips cara menangani serangan asma kepada teman anda, agar teman anda tidak bingung dan tidak cemas apabila sewaktu-waktu asma menyerang anda. Inilah beberapa tips menangani serangan asma yang diambil dari disabled-world.com yang bisa anda beritahukan kepada teman-teman anda.
1. Jika asma menyerang, posisikan penderita asma dalam posisi duduk.
2. Ambil in hale yang mungkin sudah disiapkan disaku atau ditempat lain, bila in hale tidak ada, cobalah untuk mencari bantuan kepada pihak lain.
3. Bila sudah menemukan in hale, lihatlah petunjuk pada kemasan in hale tersebut dan cobalah untuk membantu penderita asma menggunakan in hale.
4. Berikan dua sampai empat kali semprotan dari in hale tersebut, dan tunggulah selama lima menit untuk pemberian semprotan yang selanjutnya.
5. Apabila pemberian semprotan dari in hale memudahkan penderita asma untuk bernafas, maka pertolongan yang dilakukan berhasil.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menolong seseorang yang mendapat serangan asma. Namun apabila penanganan ini masih belum berhasil cobalah untuk memanggil ambulan, agar penderita asma mendapat perawatan lebih lanjut.
memiliki penyakit asma sangat mengganggu dan juga dapat menyebabkan masalah jika lingkungan sekitar tidak memahami kondisi anda. Jika anda adalah seorang wanita karir, pastikan bahwa lingkungan kerja anda dapat memahami kondisi kesehatan anda. Seperti dilansir oleh situs getsmartaboutasthma.com, ada beberapa tips yang dapat anda lakukan supaya lingkungan kantor anda mengerti anda dan juga penyakit asma anda.
Hal pertama yang bisa anda lakukan adalah berkomunikasi langsung dengan atasan mengenai kondisi kesehatan anda. Menderita asma bukanlah sesuatu yang memalukan dan penting sekali bagi anda untuk menginformasikan kondisi anda itu kepada atasan dan juga rekan-rekan kerja.
Dengan memberikan informasi dan juga keterangan akan kondisi anda, maka lingkungan kerja anda akan dapat segera membantu ketika sewaktu-waktu terjadi kendala darurat. Ladies, jangan lupa anda juga informasikan nomor kontak untuk orang yang harus dihubungi jika terjadi masalah darurat yang berhubungan dengan anda.
Hal kedua yang perlu anda lakukan adalah pastikan anda memberikan surat dokter kepada atasan anda. Surat dokter bukan hanya untuk anak-anak yang masih sekolah, tetapi juga berguna untuk membuktikan kebenaran kondisi kesehatan anda. Melalui surat dokter, anda akan lebih mudah dalam menangani hal-hal yang berkaitan dengan kondisi anda di kantor.
Terakhir, buatlah sebuah rencana penanganan asma darurat dengan dokter anda. Rencana ini akan membantu rekan-rekan kerja anda untuk melakukan tidakan darurat mengenai apa saja yang harus mereka kerjakan dan juga obat-obatan yang harus diberikan kepada anda.
Asma yang tiba-tiba kambuh sering menjadi masalah terbesar yang dialami para pengidap asma. Saat ini, sudah ada pertolongan pertama yang praktis dan mudah digunakan yaitu inhaler. Bentuk inhaler yang tidak terlalu besar membuatnya mudah untuk dibawa kemana saja.
Cara kerja inhaler adalah dengan menyemprotkan obat ke tenggorokan anda dan akan turun ke saluran pernafasan. Seperti yang dilansir oleh aaaai.org, ada tiga tipe dasar alat inhaler untuk menyemprotkan obat.
Yang pertama dan yang paling umum adalah metered dose inhaler atau MDI. Alat ini menggunakan bahan pembakar kimia untuk mendorong obat keluar dari inhaler. Obat yang disemprotkan akan berjalan hingga paru-paru anda. Ada tipe yang menyemprotkan obat ketika anda menekan tombolnya, dan ada juga yang secara otomatis menyemprotkan obat ketika anda menghirupnya.
Tipe yang kedua adalah nebulizers. Alat ini memiliki cairan gas obat dan akan mendorongnya melalui pipa atau “topeng” yang ditempatkan pada hidung dan mulut anda, dengan menggunakan udara atau oksigen yang ditekan. Nebulizers biasanya digunakan oleh orang yang tidak dapat menggnakan inhaler, seperti bayi, anak-anak, dan orang yang sangat lemah dan sakit.
Tipe yang ketiga disebut dengan dry powder inhalers atau DPIs. Alat ini menyemprotkan obat tanpa bahan bakar kimia, maka dari itu, harus dihirup dengan lebih kuat karena tidak memiliki bahan pendorong. Dengan menghirup secara kuat, obat dapat langsung mengalir ke saluran pernafasan anda.
--> NEXT
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Alternatif Pengobatan Asma bisa menggunakan obat - obatan Herbal contohnya bisa lihat di --> SINI
Asma merupakan penyakit yang sangat berbahaya jika dibiarkan terus menerus. Penyakit ini dapat membuat orang menjadi sangat panik, apalagi jika orang tersebut belum berpengalaman tentang penyakit ini. Sebelumnya sudah saya jelaskan secara detail tentang gejala, dan cara mengobati penyakit asma.
Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli didunia kesehatan.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga.
Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita dimasa siklus menstruasi, hal ini sangat jarang sekali.
Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.
Kami akan coba membahas tentang pertolongan pertama pada penderita asma yang sedang kambuh dan kebetulan tidak membawa obat asma. Saya sendiri pernah mengalami hal ini dan menjadi sangat panik karena melihat asma seseorang yang sedang kambuh dan kesulitan untuk bernapas. Jika anda sudah tidak sabar untuk mengetahuinya, silahkan simak dengan baik.
Carilah tempat yang nyaman dan sejuk kemudian bawa penderita ke tempat tersebut.
Posisikan si penderita dalam keadaan setengah duduk dan sambil bersandar di tembok. Pada bagian leher, berikan bantal agar terasa lebih nyaman. Jangan sekali-kali memposisikan penderita dalam keadaan berbaring/tidur.
Jangan merasa panik sehingga tidak memperburuk keadaan. Yang diperlukan hanyalah rileks dan santai.
Berilah minuman air hangat walaupun hanya sedikit, ini akan membantu.
Pijatlah secara perlahan bagian jempok kakinya, tepatnya 3-5 cm diatas ruas jempol, itu adalah syaraf paru-paru.
Jika keadaan penderita asma ini tidak kunjung sembuh, kuran lebih dalam waktu 15 menit. Segeralah bawa ke dokter terdekat untuk menjalani pengobatan yang cocok.
Beberapa hal diatas adalah pertolongan pertama penderita asma. Cara ini bisa dijadikan pengalaman ketika anda menemui penderta asma yang sedang kambuh dan mengalami kesulitan. Sekian saja tulisan ini saya tulis, semoga dapat menambah wawasan kita semuanya untuk lebih tanggap dalam bertindak yang benar.
Terapi untuk gejala akut biasanya dengan menghirup beta-2 agonist reaksi cepat (misalnya salbutamol) dan kortikosteroid oral. Pada kasus yang sangat parah mungkin diperlukan pemberian kortikosteroid intravena, magnesium sulfat dan perawatan di rumah sakit. Gejala ini dapat dicegah dengan menghindari pencetusnya, seperti misalnya alergen dan iritan, dan dengan penggunaan kortikosteroid hirup. Beta agonist reaksi lambat atau leukotrien antagonis dapat ditambahkan, selain pemberian kortikosteroid hirup bila gejala asma tidak dapat dikontrol. Prevalensi asma mengalami peningkatan secara signifikan sejak tahun 1970an. Pada tahun 2011, 235–300 juta orang terserang asma secara global, termasuk adanya 250.000 kematian.
Mari Kita Kenali Tanda dan Gejala Penyakit Asma
Tanda - Tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :
Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!
Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.
Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan. Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Cara Menghindari Serangan Asma
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Asma
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.
Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita Penyakit Asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.
Bagaimana anda bertindak jika serangan asma itu terjadi?
Di Indonesia, pengetahuan akan bagaimana menanggapi seseorang yang sedang terkena serangan asma sangat minim. Banyak orang hanya diam terpaku karena bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan terlebih dahulu. Seperti dilansir pada situs asthma.org.uk, berikut adalah hal-hal yang seharusnya anda lakukan untuk menangani kasus serangan asma:
Hiruplah inhaler asma anda satu atau dua kali sesegera mungkin ketika serangan terjadi (inhaler yang digunakan biasanya yang berwarna biru)
Duduklah dengan tegak dengan posisi punggung lurus serta usahakan untuk mengambil nafas dengan stabil dan perlahan-lahan
Jika setelah melakukan dua poin di atas anda masih juga belum merasakan serangan asma anda membaik, ulangi lagi menghirup inhaler asma anda yang berwarna biru sebanyak dua kali dan ulangi tiap dua menit. Namun, jangan lakukan lebih dari 10 kali
Namun, jika anda masih juga merasakan sesak di dada dan sulit untuk bernafas karena serangan asma yang tidak membaik, segeralah minta bantuan untuk menelefon ambulans dan menuju ke Unit Gawat Darurat.
Jika kedatangan ambulans masih memakan waktu agak lama untuk sampai di tempat anda, ulangilah langkah ketiga di atas setelah 15 menit sambil menungu ambulans datang.
Meskipun setelah berulang kali anda menghisap inhaler gejala asma anda membaik dan tidak perlu memanggil ambulans, anda tetap perlu untuk berkonsultasi dengan dokter anda segera untuk memeriksakan kondisi asma anda.
Serangan asma yang menyerang penderita asma, bisa saja terjadi setiap waktu tanpa bisa diduga. Serangan asma yang mendadak ini, kemungkinan akan membuat orang-orang yang berada disekitar, atau teman anda akan merasa panik, dan bingung untuk melakukan tindakan yang harus dilakukan untuk menolong anda.
Sebelum hal ini benar-benar terjadi sehingga membingungkan teman anda, anda bisa memberikan beberapa tips cara menangani serangan asma kepada teman anda, agar teman anda tidak bingung dan tidak cemas apabila sewaktu-waktu asma menyerang anda. Inilah beberapa tips menangani serangan asma yang diambil dari disabled-world.com yang bisa anda beritahukan kepada teman-teman anda.
1. Jika asma menyerang, posisikan penderita asma dalam posisi duduk.
2. Ambil in hale yang mungkin sudah disiapkan disaku atau ditempat lain, bila in hale tidak ada, cobalah untuk mencari bantuan kepada pihak lain.
3. Bila sudah menemukan in hale, lihatlah petunjuk pada kemasan in hale tersebut dan cobalah untuk membantu penderita asma menggunakan in hale.
4. Berikan dua sampai empat kali semprotan dari in hale tersebut, dan tunggulah selama lima menit untuk pemberian semprotan yang selanjutnya.
5. Apabila pemberian semprotan dari in hale memudahkan penderita asma untuk bernafas, maka pertolongan yang dilakukan berhasil.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menolong seseorang yang mendapat serangan asma. Namun apabila penanganan ini masih belum berhasil cobalah untuk memanggil ambulan, agar penderita asma mendapat perawatan lebih lanjut.
memiliki penyakit asma sangat mengganggu dan juga dapat menyebabkan masalah jika lingkungan sekitar tidak memahami kondisi anda. Jika anda adalah seorang wanita karir, pastikan bahwa lingkungan kerja anda dapat memahami kondisi kesehatan anda. Seperti dilansir oleh situs getsmartaboutasthma.com, ada beberapa tips yang dapat anda lakukan supaya lingkungan kantor anda mengerti anda dan juga penyakit asma anda.
Hal pertama yang bisa anda lakukan adalah berkomunikasi langsung dengan atasan mengenai kondisi kesehatan anda. Menderita asma bukanlah sesuatu yang memalukan dan penting sekali bagi anda untuk menginformasikan kondisi anda itu kepada atasan dan juga rekan-rekan kerja.
Dengan memberikan informasi dan juga keterangan akan kondisi anda, maka lingkungan kerja anda akan dapat segera membantu ketika sewaktu-waktu terjadi kendala darurat. Ladies, jangan lupa anda juga informasikan nomor kontak untuk orang yang harus dihubungi jika terjadi masalah darurat yang berhubungan dengan anda.
Hal kedua yang perlu anda lakukan adalah pastikan anda memberikan surat dokter kepada atasan anda. Surat dokter bukan hanya untuk anak-anak yang masih sekolah, tetapi juga berguna untuk membuktikan kebenaran kondisi kesehatan anda. Melalui surat dokter, anda akan lebih mudah dalam menangani hal-hal yang berkaitan dengan kondisi anda di kantor.
Terakhir, buatlah sebuah rencana penanganan asma darurat dengan dokter anda. Rencana ini akan membantu rekan-rekan kerja anda untuk melakukan tidakan darurat mengenai apa saja yang harus mereka kerjakan dan juga obat-obatan yang harus diberikan kepada anda.
Asma yang tiba-tiba kambuh sering menjadi masalah terbesar yang dialami para pengidap asma. Saat ini, sudah ada pertolongan pertama yang praktis dan mudah digunakan yaitu inhaler. Bentuk inhaler yang tidak terlalu besar membuatnya mudah untuk dibawa kemana saja.
Cara kerja inhaler adalah dengan menyemprotkan obat ke tenggorokan anda dan akan turun ke saluran pernafasan. Seperti yang dilansir oleh aaaai.org, ada tiga tipe dasar alat inhaler untuk menyemprotkan obat.
Yang pertama dan yang paling umum adalah metered dose inhaler atau MDI. Alat ini menggunakan bahan pembakar kimia untuk mendorong obat keluar dari inhaler. Obat yang disemprotkan akan berjalan hingga paru-paru anda. Ada tipe yang menyemprotkan obat ketika anda menekan tombolnya, dan ada juga yang secara otomatis menyemprotkan obat ketika anda menghirupnya.
Tipe yang kedua adalah nebulizers. Alat ini memiliki cairan gas obat dan akan mendorongnya melalui pipa atau “topeng” yang ditempatkan pada hidung dan mulut anda, dengan menggunakan udara atau oksigen yang ditekan. Nebulizers biasanya digunakan oleh orang yang tidak dapat menggnakan inhaler, seperti bayi, anak-anak, dan orang yang sangat lemah dan sakit.
Tipe yang ketiga disebut dengan dry powder inhalers atau DPIs. Alat ini menyemprotkan obat tanpa bahan bakar kimia, maka dari itu, harus dihirup dengan lebih kuat karena tidak memiliki bahan pendorong. Dengan menghirup secara kuat, obat dapat langsung mengalir ke saluran pernafasan anda.
--> NEXT
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.