Untuk Para Kalangan awam, mungkin banyak yang bertanya – tanya sebenarnya Cetirizine itu obat apaan sih ? Ternyata Cetirizine itu adalah obat terapi alergi atau istilah ilmiahnya Anafilaksis. Lalu bagaimana cara kerja, Fungsi serta efek samping obat Cetirizine ini, Mari kita simak lebih jauh mengenai Cetirizine tersebut ! Cetirizine adalah slaah satu metabolit aktif dari hidroksizin dengan proses kerja kuat dan panjang dan ini adalah merupakan antihistamin selektif, antagonis reseptor H1 periferal yang memiliki efek sedative cukup rendah pada dosis aktif farmakologi serta memiliki sifat tambahan yaitu sebagai anti alergi, umumya Obat Cetirizine ini akan menghambat pelepasan histamin pada fase awal dan mengurangi migrasi sel inflamasi, lalu bagaimana reaksi dan efeknya di dalam tubuh, serta efek sampingnya Cetirizine ini jika di gunakan dalam waktu cukup lama atau jangka panjang ? untuk lebih jelasnya anda bisa menyimaknya di bawah ini, namun terkadang ada juga Alternatif pengganti obat-obatan kimia yang bisa di ganti dengan obat - obatan herbal, tapi kita tidak akan membahasnya di sini, untuk keterangan soal obat herbal tersebut lebih lanjut silahkan lihat saja di --> SINI
Okay Kita lanjut bahas tentang Cetirizine, ini merupakan obat antihistamin generasi kedua dan merupakan antihistamin selektif, antagonis reseptor H1 periferal dengan efek sedatif rendah yang membuat mengantuk pada dosis aktif farmakologinya atau dosis anjuran dokter, dalam hal ini obat Cetirizine akan menghambat pelepasan histamin pada fase awal dan berfunsi mengurangi perpindahan sel radang atau inflamasi. Biasanya oleh para dokter obat Cetirizin digunakan untuk pengobatan alergi, hay fever atau rinitis alergi, allergic inflammation of the nasal airways, angioedema, dan urtikaria atau biasa kita sebut biduran.
Untuk Lebih Jelasnya bisa anda Simak di dalam Video penjelasannya di bawah ini, selamat menyimak !
Sekali lagi kita jelaskan bahwa Obat Cetirizine merupakan antihistamin potensial yang memiliki efek sedasi rasa mengantuk ringan dan memiliki sifat tambahan anti alergi. Ternyata Obat Jenis Antihistamin masih menjadi pilihan pertama pengobatan alergi khususnya alergi rinitis. Biasanya dianjurkan dokter mengkonsumsi antihistamin generasi kedua seperti cetirizine atau cetirizine di HCL, desloratadin, fexofenadin, levocetirizine, atau loratadin. ( Sebaiknya Konsultasi Dengan Dokter anda sebelum menggunkan obat - obatan ini )
Cetirizine Merupakan obat antialergi generasi terbaru dengan bahan aktif Cetirizine Dihidroklorida serta sudah terbukti lebih nyaman dan menguntungkan karena tak menimbulkan efek mengantuk berat dan tidak mengganggu aktivitas yang mengkonsumsi, obat antihistamin Generasi pertama seperti golongan CTM dan difenhidramin biasanya menimbulkan rasa kantuk yang cukup hebat serta memiliki dampak buruj yang membuat kurang nyaman pada pasien seperti gejala lainnya seperti jantung yang berdebar debar. Sedangkan antihistamin generasi kedua seperti cetirizine dan azelastine memiliki efek mengantuk yang lebih rendah pada dosis anjuran, serta tidak menimbulkan efek jantung berdebar-debar dan penggunaannya cukup sekali sehari, antihistamin generasi kedua ini ternyata memang berbeda dengan antihistamin generasi pertama, antihistamin generasi terbaru umumnya bersifat mengurangi efek rasa kantuk dan sebagian lagi bersifat anti inflamasi ringan.
Cetirizine di HCL mampu menurunkan gejala mayor rinitis alergi seperti hidung berair, bersin, hidung gatal, mata berair lebih besar secara berkala dibandingkan dengan loratadin dan plasebo. Efek cetirizine pada penderita urtikaria idiopatik kronik, pemberian cetirizine dibandingkan dengan loratadine pemberian selama 14 hari. Ternyata cetirizine menurunkan gejala urtikaria berupa timbulnya bentol bentol kemerahan lebih besar dibandingkan dengan loratadin. Pengurangan bentol-bentol dengan cetirizine mencapai 95%, dibandingkan 70% dengan loratadine. Cetirizine di HCL yang merupakan antihistamin generasi kedua lebih sedikit menimbulkan efek sedative pada pasien dibandingkan generasi pertama. Selain efek sedative yang cukup hebat, antihistamin generasi pertama seperti CTM dan difenhidramin juga menimbulkan rasa berdebar-debar. Umumnya gejala bentol - bentol kemerahan akan berkurang 90% pada penerima cetirizine dibandingkan 62 % pada penerima loratadine.
Katanya sih Cetirizine itu relatif aman diberikan dalam jangka panjang, mengingat obat antihistamin diberikan jika diperlukan saja. Namun untuk kasus urtikaria kronis, pemakaian obat jangka panjang dievaluasi setiap 3-6 bulan sekali. Kadang untuk urtikaria antihistamin H1 seperti cetirizine dikombinasikan dengan antihistamin H2. ( konsultasi dulu dengan dokter ya, benar atau tidaknya )
Kalau di Negara Amerika Serikat dan Kanada, obat cetirizine seperti Zyrtec dan Reactine adalah paling laku sebagai produk obat - obatan, yang menghasilkan penjualan milyaran US $ dan juga tersedia sebagai obat generik. Di Australia dan Selandia Baru, Zyrtec tersedia di apotek dan obat cetirizine di Inggris ternyata bisa dijual dalam jumlah terbatas di outlet apapun dan di supermarket, kalau di negara Jerman mereka membuat obat generik yanga mengandung cetirizine dan juga tersedia di apotek tanpa resep. di Negara Norwegia, Swedia, Finlandia, Polandia dan Israel juga mengakui cetirizine sebagai obat bebas. Di India, juga cetirizine ini dijual dengan status obat bebas dengan merek CTZ sebelumnya disebut Cetzine, meskipun tetap diklasifikasikan sebagai obat keras. kalau di Indonesia Harus Dengan Resp Dokter Ya !
Dosis dan Pemberian cetirizine
Dewasa dan anak usia diatas 12 tahun : 1 tablet 10 mg, 1 kali sehari
Penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal : dosis sebaiknya dikurangi menjadi ½ tablet sehari Kejadian mengantuk telah dilaporkan pada beberapa pasien yang mengkonsumsi Cetirizine; oleh karena itu hati-hati bila mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin. Penggunaan Cetirizine bersamaan dengan alkohol atau depresan sistem saraf pusat lainnya sebaiknya dihindari karena dapat terjadi peningkatan penurunan kewaspadaan dan kerusakan sistem saraf pusat.
Penelitian dengan diazepam dan cimetidine menunjukkan kejadian interaksi obat. Sama seperti antihistamin lain, disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan.
OVER DOSIS : Mengantuk dapat menjadi gejala overdosis, akibat mengkonsumsi 50 mg sebagai dosis tunggal. Pada anak-anak, bisa terjadi agitasi (gelisah). Apabiia terjadi overdosis, pengobatan diiakukan pada gejalanya atau pendukungnya, bisa disarankan untuk menggunakan obat pencernaan secara bersamaan. Hingga saat ini, tidak ada antidot yang khusus. Cetirizine tidak efektif untuk dihilangkan dengan cara dialysis, dan dialysis akan tidak efektif kecuali zat yang dapat didiaiisa sama-sama dicerna.
Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar ( 25 – 30<sup>o</sup>C ) dan terlindung dari cahaya.
Pemberian decongestan tetes maupun semprot, sebaiknya tidak melebihi 5-7 hari untuk menghindari rinitis medikamentosa. Dekongestan oral sering dikombinasikan dengan antihistamin, tetapi sebaiknya tidak diberikan pada penderita penyakit hipertensi dan jantung. Kortikosteroid nasal bisa diberikan pada penderita rinitis yang disertai hidung tersumbat dan pemakaian jangka panjang. Obat-obat lain yang diberikan pada rinitis alergi adalah ipratropium bromida, natrium kromolin, dan antagonis lekotrin.
Sediaannya saat ini terdiri dari kapsul yang mengandung cetirizine dihidroklorida 10 mg. Obat ini juga tersedia dalam bentuk sirup kemasan botol 60 ml, setiap 5 ml sirup mengandung cetirizine dihidroklorida 5 mg.
Bentuk kunyah, non-kunyah, dan sirup cetirizine sama-sama diserap secara cepat dan efektif, dengan makanan diserap teliti mempengaruhi tingkat penyerapan yang menghasilkan kadar serum puncak satu jam setelah pemberian
Pada saat ini tidak ada interaksi dengan obat lain, Diazepam dan Cetirizine tidak memperlihatkan interaksi. Seperti pemakaian antihistamin lainnya, disarankan untuk tidak mengkonsumsi alkohol.
Seperti layaknya banyak obat antihistamin lainnya, cetirizine yang umumnya diresepkan oleh dolter dalam kombinasi dengan pseudoefedrin hidroklorida, dekongestan. Kombinasi ini dipasarkan dengan menggunakan nama merek yang sama seperti cetirizine dengan “-D” akhiran (Zyrtec-D, Virlix-D, dll) Sebelumnya hanya tersedia dengan resep, Zyrtec menjadi tersedia over-the-counter di Amerika Serikat, seperti yang dilakukan Zyrtec-D di kebanyakan negara, kalau di indonesia Tentu Saja Harus dengan Resep Dokter !
Kontra Indikasi cetirizine :
Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap kandungan dalam obat.
Wanita menyusui, karena kandungan aktif cetirizine diekskresi pada air susu ibu.
Efek samping cetirizine
Ada beberapa laporan terjadinya efek samping ringan dan sementara, misalnya
Kekeringan pada mulut, hidung dan tenggorokan
Pusing
Retensi urin
Penglihatan kabur
Mimpi buruk
Sakit perut
Pada beberapa orang mungkin saja terjadi reaksi hipersensitif, termasuk reaksi kulit dan mungkin terjadi angiodema, walaupun dengan ukuran objektif tidak menunjukkan adanya pada fungsi kognitif, kinerja motorik atau mengantuk, namun demikian masih adanya efek terhadap system syaraf pusat dan telah diamati pada beberapa penderita, Oleh sebab itu berhati-hatilah bila mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin jika mengkonsumsi obat ini.
Penggunaan pada kehamilan Cetirizine hanya boleh diberikan kepada wanita hamil, bila benar-benar diperhitungkan keuntungan lebih besardari kerugiannya.
Hati-hati penggunaan pada penderita epilepsi.
Berbagai nama dagang obat Cetirizine
1. Betarhin- Mahakam Beta Farma Tablet 10 mg x 20′s - Sirup 60 mL x 1′s
Oral drop 30 mL x 1′s
2. Cerini – Sanbe - Kaplet 10 mg x 2 x 10′s
3. Cetinal - Kalbe farma - Tablet kunyah 10 mg x 3 x 10′s
4. Cetirizine OGB - Kimia Farma - Tablet 10 mg x 3 x 10′s
5. Cetrixal - Sandoz - Tablet 10 mg x 5 x 10′s
6. Cetrol – Solas - Kaplet 10 mg x 5 x 10′s
7. Estin - Gracia Pharmindo Tablet 10 mg x 2 x 10′s , Sirup 5 mg/5 mL x 60 mL x 1′s
Oral drop 10 mg/1 mL x 10 mL x 1′s
8. Falergi- Fahrenheit - Tablet 10 mg x 60′s , Oral drop 10 mg/1 mL x 20 mL x 1′s
9. Histrin – Ferron Tablet 5 mg x 30′s 10 mg x 3 x 10′s Sirup 5 mg/5 mL x 60 mL x 1′s
Oral drop 10 mg/1 mL x 20 mL x 1′s
10 . Incidal OD - Bayer Schering Pharma - Kapsul 10 mg x 5 x 10′s, Sirup 5 mg/5 mL x
60 mL x 1′s.
--> NEXT
CETIRIZINE 10 mg Tablet Salut Selapu
KOMPOSISI :
Tiap tablet salut selaput mengandung Cetirizine diHCl 10 mg
FARMAKOLOGI :
Cetirizine adalah antihistamin, pada dosis farmakologi aktif, mempunyai efek mengantuk yang lebih kecil, dengan tambahan sifat antialergi. Cetirizine adalah reseptor H1-antagonis selektif dan pada reseptor lain efeknya dapat diabaikan, bebas dari efek anticholinergik dan antiserotonin. Cetirizine menghambat mediator histamin fase awal dari reaksi alergi, juga menurunkan migrasi sel inflamasi dan melepaskan mediator yang berhubungan dengan respon alergi yang sudah lama.
FARMAKOKINETIK :
- Puncak level darah untuk 0,3 ug/ml dicapai antara 30- 60 menit setelah pemberian Cetirizine 10 mg.
- Waktu paruh plasma kira-kira 11 jam.
- Absorpsi sangat konsisten pada semua subjek. Pengeluaran melalui ginjal 30 ml/menit dan waktu paruh ekskresi kira-kira 9 jam.
- Cetirizine terikat kuat pada protein plasma.
INDIKASI : Pengobatan perennial rinitis, alergi rinitis musiman dan kronik idiopatik urtikaria.
POSOLOGI :
- Dewasa dan anak-anak diatas atau sampai 12tahun: 1 tablet (10 mg) perhari.
- Pada saat ini tidak cukup data klinik untuk direkomendasikan penggunaan Cetirizine pada anak-anak di bawah atau sampai 12 tahun.
- Pada saat ini tidak ada data, yang menyarankan penurunan dosis untuk penderita lansia. 0 Pada penderita kerusakan ginjal, dosis harus dikurangi menjadi 1/2 tablet perhari.
OVER DOSIS :
Mengantuk dapat menjadi gejala overdosis, akibat mengkonsumsi 50 mg sebagai dosis tunggal. Pada anak-anak, bisa terjadi agitasi (gelisah). Apabiia terjadi overdosis, pengobatan diiakukan pada gejalanya atau pendukungnya, bisa disarankan untuk menggunakan obat pencernaan secara bersamaan. Hingga saat ini, tidak ada antidot yang khusus. Cetirizine tidak efektif untuk dihilangkan dengan cara dialysis, dan dialysis akan tidak efektif kecuali zat yang dapat didiaiisa sama-sama dicerna.
KONTRA INDIKASI :
Penderita dengan pengalaman hipersensitif pada Cetirizine. Cetirizine kontraindikasi pada ibu menyusui karena diekskresikan melalui ASI.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- Penelitian dengan ukuran objektif tidak menunjukkan adanya efek cetirizine pada fungsi kognitif, kinerja motorik atau mengantuk. Walaupun demikian, adanya efek terhadap system syaraf pusat telah diamati pada beberapa individu penderita, karenanya hati-hati bila mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin.
- Penggunaan pada kehamilan Cetirizine hanya boleh diberikan kepada wanita hamil, bila benar-benar diperhitungkan keuntungan lebih besardari kerugiannya.
- Hati-hati penggunaan pada penderita epilepsi.
EFEK SAMPING :
Ada beberapa laporan terjadinya efek samping ringan dan sementara, misalnya sakit kepala, pusing, mengantuk, gelisah, kering mulut dan ketidaknyamanan pada pencernaan. Pada beberapa individu terjadi reaksi hipersensitif, termasuk reaksi kulit dan mungkin terjadi angiodema.
INTERAKSI :
Pada saat ini tidak ada interaksi dengan obat lain. Penelitian Diazepam dan Cetirizine tidak memperlihatkan interaksi. Seperti pemakaian antihistamin lainnya, disarankan untuktidak mengkonsumsi alkohol.
KEMASAN :
Dus berisi 3 strip @ 10 tablet salut selaput
No. Reg. GKL0412421717A1
Simpan pada suhu kamar (25- 30 °C), terlindung dari cahaya.
--> NEXT
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Okay Kita lanjut bahas tentang Cetirizine, ini merupakan obat antihistamin generasi kedua dan merupakan antihistamin selektif, antagonis reseptor H1 periferal dengan efek sedatif rendah yang membuat mengantuk pada dosis aktif farmakologinya atau dosis anjuran dokter, dalam hal ini obat Cetirizine akan menghambat pelepasan histamin pada fase awal dan berfunsi mengurangi perpindahan sel radang atau inflamasi. Biasanya oleh para dokter obat Cetirizin digunakan untuk pengobatan alergi, hay fever atau rinitis alergi, allergic inflammation of the nasal airways, angioedema, dan urtikaria atau biasa kita sebut biduran.
Untuk Lebih Jelasnya bisa anda Simak di dalam Video penjelasannya di bawah ini, selamat menyimak !
Sekali lagi kita jelaskan bahwa Obat Cetirizine merupakan antihistamin potensial yang memiliki efek sedasi rasa mengantuk ringan dan memiliki sifat tambahan anti alergi. Ternyata Obat Jenis Antihistamin masih menjadi pilihan pertama pengobatan alergi khususnya alergi rinitis. Biasanya dianjurkan dokter mengkonsumsi antihistamin generasi kedua seperti cetirizine atau cetirizine di HCL, desloratadin, fexofenadin, levocetirizine, atau loratadin. ( Sebaiknya Konsultasi Dengan Dokter anda sebelum menggunkan obat - obatan ini )
Cetirizine Merupakan obat antialergi generasi terbaru dengan bahan aktif Cetirizine Dihidroklorida serta sudah terbukti lebih nyaman dan menguntungkan karena tak menimbulkan efek mengantuk berat dan tidak mengganggu aktivitas yang mengkonsumsi, obat antihistamin Generasi pertama seperti golongan CTM dan difenhidramin biasanya menimbulkan rasa kantuk yang cukup hebat serta memiliki dampak buruj yang membuat kurang nyaman pada pasien seperti gejala lainnya seperti jantung yang berdebar debar. Sedangkan antihistamin generasi kedua seperti cetirizine dan azelastine memiliki efek mengantuk yang lebih rendah pada dosis anjuran, serta tidak menimbulkan efek jantung berdebar-debar dan penggunaannya cukup sekali sehari, antihistamin generasi kedua ini ternyata memang berbeda dengan antihistamin generasi pertama, antihistamin generasi terbaru umumnya bersifat mengurangi efek rasa kantuk dan sebagian lagi bersifat anti inflamasi ringan.
Cetirizine di HCL mampu menurunkan gejala mayor rinitis alergi seperti hidung berair, bersin, hidung gatal, mata berair lebih besar secara berkala dibandingkan dengan loratadin dan plasebo. Efek cetirizine pada penderita urtikaria idiopatik kronik, pemberian cetirizine dibandingkan dengan loratadine pemberian selama 14 hari. Ternyata cetirizine menurunkan gejala urtikaria berupa timbulnya bentol bentol kemerahan lebih besar dibandingkan dengan loratadin. Pengurangan bentol-bentol dengan cetirizine mencapai 95%, dibandingkan 70% dengan loratadine. Cetirizine di HCL yang merupakan antihistamin generasi kedua lebih sedikit menimbulkan efek sedative pada pasien dibandingkan generasi pertama. Selain efek sedative yang cukup hebat, antihistamin generasi pertama seperti CTM dan difenhidramin juga menimbulkan rasa berdebar-debar. Umumnya gejala bentol - bentol kemerahan akan berkurang 90% pada penerima cetirizine dibandingkan 62 % pada penerima loratadine.
Katanya sih Cetirizine itu relatif aman diberikan dalam jangka panjang, mengingat obat antihistamin diberikan jika diperlukan saja. Namun untuk kasus urtikaria kronis, pemakaian obat jangka panjang dievaluasi setiap 3-6 bulan sekali. Kadang untuk urtikaria antihistamin H1 seperti cetirizine dikombinasikan dengan antihistamin H2. ( konsultasi dulu dengan dokter ya, benar atau tidaknya )
Kalau di Negara Amerika Serikat dan Kanada, obat cetirizine seperti Zyrtec dan Reactine adalah paling laku sebagai produk obat - obatan, yang menghasilkan penjualan milyaran US $ dan juga tersedia sebagai obat generik. Di Australia dan Selandia Baru, Zyrtec tersedia di apotek dan obat cetirizine di Inggris ternyata bisa dijual dalam jumlah terbatas di outlet apapun dan di supermarket, kalau di negara Jerman mereka membuat obat generik yanga mengandung cetirizine dan juga tersedia di apotek tanpa resep. di Negara Norwegia, Swedia, Finlandia, Polandia dan Israel juga mengakui cetirizine sebagai obat bebas. Di India, juga cetirizine ini dijual dengan status obat bebas dengan merek CTZ sebelumnya disebut Cetzine, meskipun tetap diklasifikasikan sebagai obat keras. kalau di Indonesia Harus Dengan Resp Dokter Ya !
Dosis dan Pemberian cetirizine
Dewasa dan anak usia diatas 12 tahun : 1 tablet 10 mg, 1 kali sehari
Penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal : dosis sebaiknya dikurangi menjadi ½ tablet sehari Kejadian mengantuk telah dilaporkan pada beberapa pasien yang mengkonsumsi Cetirizine; oleh karena itu hati-hati bila mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin. Penggunaan Cetirizine bersamaan dengan alkohol atau depresan sistem saraf pusat lainnya sebaiknya dihindari karena dapat terjadi peningkatan penurunan kewaspadaan dan kerusakan sistem saraf pusat.
Penelitian dengan diazepam dan cimetidine menunjukkan kejadian interaksi obat. Sama seperti antihistamin lain, disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan.
OVER DOSIS : Mengantuk dapat menjadi gejala overdosis, akibat mengkonsumsi 50 mg sebagai dosis tunggal. Pada anak-anak, bisa terjadi agitasi (gelisah). Apabiia terjadi overdosis, pengobatan diiakukan pada gejalanya atau pendukungnya, bisa disarankan untuk menggunakan obat pencernaan secara bersamaan. Hingga saat ini, tidak ada antidot yang khusus. Cetirizine tidak efektif untuk dihilangkan dengan cara dialysis, dan dialysis akan tidak efektif kecuali zat yang dapat didiaiisa sama-sama dicerna.
Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar ( 25 – 30<sup>o</sup>C ) dan terlindung dari cahaya.
Pemberian decongestan tetes maupun semprot, sebaiknya tidak melebihi 5-7 hari untuk menghindari rinitis medikamentosa. Dekongestan oral sering dikombinasikan dengan antihistamin, tetapi sebaiknya tidak diberikan pada penderita penyakit hipertensi dan jantung. Kortikosteroid nasal bisa diberikan pada penderita rinitis yang disertai hidung tersumbat dan pemakaian jangka panjang. Obat-obat lain yang diberikan pada rinitis alergi adalah ipratropium bromida, natrium kromolin, dan antagonis lekotrin.
Sediaannya saat ini terdiri dari kapsul yang mengandung cetirizine dihidroklorida 10 mg. Obat ini juga tersedia dalam bentuk sirup kemasan botol 60 ml, setiap 5 ml sirup mengandung cetirizine dihidroklorida 5 mg.
Bentuk kunyah, non-kunyah, dan sirup cetirizine sama-sama diserap secara cepat dan efektif, dengan makanan diserap teliti mempengaruhi tingkat penyerapan yang menghasilkan kadar serum puncak satu jam setelah pemberian
Pada saat ini tidak ada interaksi dengan obat lain, Diazepam dan Cetirizine tidak memperlihatkan interaksi. Seperti pemakaian antihistamin lainnya, disarankan untuk tidak mengkonsumsi alkohol.
Seperti layaknya banyak obat antihistamin lainnya, cetirizine yang umumnya diresepkan oleh dolter dalam kombinasi dengan pseudoefedrin hidroklorida, dekongestan. Kombinasi ini dipasarkan dengan menggunakan nama merek yang sama seperti cetirizine dengan “-D” akhiran (Zyrtec-D, Virlix-D, dll) Sebelumnya hanya tersedia dengan resep, Zyrtec menjadi tersedia over-the-counter di Amerika Serikat, seperti yang dilakukan Zyrtec-D di kebanyakan negara, kalau di indonesia Tentu Saja Harus dengan Resep Dokter !
Kontra Indikasi cetirizine :
Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap kandungan dalam obat.
Wanita menyusui, karena kandungan aktif cetirizine diekskresi pada air susu ibu.
Efek samping cetirizine
Ada beberapa laporan terjadinya efek samping ringan dan sementara, misalnya
Kekeringan pada mulut, hidung dan tenggorokan
Pusing
Retensi urin
Penglihatan kabur
Mimpi buruk
Sakit perut
Pada beberapa orang mungkin saja terjadi reaksi hipersensitif, termasuk reaksi kulit dan mungkin terjadi angiodema, walaupun dengan ukuran objektif tidak menunjukkan adanya pada fungsi kognitif, kinerja motorik atau mengantuk, namun demikian masih adanya efek terhadap system syaraf pusat dan telah diamati pada beberapa penderita, Oleh sebab itu berhati-hatilah bila mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin jika mengkonsumsi obat ini.
Penggunaan pada kehamilan Cetirizine hanya boleh diberikan kepada wanita hamil, bila benar-benar diperhitungkan keuntungan lebih besardari kerugiannya.
Hati-hati penggunaan pada penderita epilepsi.
Berbagai nama dagang obat Cetirizine
1. Betarhin- Mahakam Beta Farma Tablet 10 mg x 20′s - Sirup 60 mL x 1′s
Oral drop 30 mL x 1′s
2. Cerini – Sanbe - Kaplet 10 mg x 2 x 10′s
3. Cetinal - Kalbe farma - Tablet kunyah 10 mg x 3 x 10′s
4. Cetirizine OGB - Kimia Farma - Tablet 10 mg x 3 x 10′s
5. Cetrixal - Sandoz - Tablet 10 mg x 5 x 10′s
6. Cetrol – Solas - Kaplet 10 mg x 5 x 10′s
7. Estin - Gracia Pharmindo Tablet 10 mg x 2 x 10′s , Sirup 5 mg/5 mL x 60 mL x 1′s
Oral drop 10 mg/1 mL x 10 mL x 1′s
8. Falergi- Fahrenheit - Tablet 10 mg x 60′s , Oral drop 10 mg/1 mL x 20 mL x 1′s
9. Histrin – Ferron Tablet 5 mg x 30′s 10 mg x 3 x 10′s Sirup 5 mg/5 mL x 60 mL x 1′s
Oral drop 10 mg/1 mL x 20 mL x 1′s
10 . Incidal OD - Bayer Schering Pharma - Kapsul 10 mg x 5 x 10′s, Sirup 5 mg/5 mL x
60 mL x 1′s.
--> NEXT
CETIRIZINE 10 mg Tablet Salut Selapu
KOMPOSISI :
Tiap tablet salut selaput mengandung Cetirizine diHCl 10 mg
FARMAKOLOGI :
Cetirizine adalah antihistamin, pada dosis farmakologi aktif, mempunyai efek mengantuk yang lebih kecil, dengan tambahan sifat antialergi. Cetirizine adalah reseptor H1-antagonis selektif dan pada reseptor lain efeknya dapat diabaikan, bebas dari efek anticholinergik dan antiserotonin. Cetirizine menghambat mediator histamin fase awal dari reaksi alergi, juga menurunkan migrasi sel inflamasi dan melepaskan mediator yang berhubungan dengan respon alergi yang sudah lama.
FARMAKOKINETIK :
- Puncak level darah untuk 0,3 ug/ml dicapai antara 30- 60 menit setelah pemberian Cetirizine 10 mg.
- Waktu paruh plasma kira-kira 11 jam.
- Absorpsi sangat konsisten pada semua subjek. Pengeluaran melalui ginjal 30 ml/menit dan waktu paruh ekskresi kira-kira 9 jam.
- Cetirizine terikat kuat pada protein plasma.
INDIKASI : Pengobatan perennial rinitis, alergi rinitis musiman dan kronik idiopatik urtikaria.
POSOLOGI :
- Dewasa dan anak-anak diatas atau sampai 12tahun: 1 tablet (10 mg) perhari.
- Pada saat ini tidak cukup data klinik untuk direkomendasikan penggunaan Cetirizine pada anak-anak di bawah atau sampai 12 tahun.
- Pada saat ini tidak ada data, yang menyarankan penurunan dosis untuk penderita lansia. 0 Pada penderita kerusakan ginjal, dosis harus dikurangi menjadi 1/2 tablet perhari.
OVER DOSIS :
Mengantuk dapat menjadi gejala overdosis, akibat mengkonsumsi 50 mg sebagai dosis tunggal. Pada anak-anak, bisa terjadi agitasi (gelisah). Apabiia terjadi overdosis, pengobatan diiakukan pada gejalanya atau pendukungnya, bisa disarankan untuk menggunakan obat pencernaan secara bersamaan. Hingga saat ini, tidak ada antidot yang khusus. Cetirizine tidak efektif untuk dihilangkan dengan cara dialysis, dan dialysis akan tidak efektif kecuali zat yang dapat didiaiisa sama-sama dicerna.
KONTRA INDIKASI :
Penderita dengan pengalaman hipersensitif pada Cetirizine. Cetirizine kontraindikasi pada ibu menyusui karena diekskresikan melalui ASI.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- Penelitian dengan ukuran objektif tidak menunjukkan adanya efek cetirizine pada fungsi kognitif, kinerja motorik atau mengantuk. Walaupun demikian, adanya efek terhadap system syaraf pusat telah diamati pada beberapa individu penderita, karenanya hati-hati bila mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin.
- Penggunaan pada kehamilan Cetirizine hanya boleh diberikan kepada wanita hamil, bila benar-benar diperhitungkan keuntungan lebih besardari kerugiannya.
- Hati-hati penggunaan pada penderita epilepsi.
EFEK SAMPING :
Ada beberapa laporan terjadinya efek samping ringan dan sementara, misalnya sakit kepala, pusing, mengantuk, gelisah, kering mulut dan ketidaknyamanan pada pencernaan. Pada beberapa individu terjadi reaksi hipersensitif, termasuk reaksi kulit dan mungkin terjadi angiodema.
INTERAKSI :
Pada saat ini tidak ada interaksi dengan obat lain. Penelitian Diazepam dan Cetirizine tidak memperlihatkan interaksi. Seperti pemakaian antihistamin lainnya, disarankan untuktidak mengkonsumsi alkohol.
KEMASAN :
Dus berisi 3 strip @ 10 tablet salut selaput
No. Reg. GKL0412421717A1
Simpan pada suhu kamar (25- 30 °C), terlindung dari cahaya.
--> NEXT
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.