MENCARI TAHU BAGAIMANA GEJALA PENYAKIT DIABETES SEJAK DINI DAN CARA MENCEGAHNYA
Diabetes Melitus atau istilah awamnya biasa di sebut Penyakit Kencing Manis sudah menjadi penyakit yang umum di derita oleh masyakat perkotaan di indonesia, hal ini di sebabkan pola hidup mereka yang tidak sehat, pada dasarnya Penyakit diabetes adalah terjadinya kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. dan ini adalah salah satu penyakit berbahaya di bidang kesehatan yang dapat menyerang semua manusia dari berbagai usia karena pola hidup yang tidak sehat ! sayangilah diri anda dan keluarga anda dengan berusaha memulai pola hidup yang lebih sehat !Contoh Nutisi dan Makanan Pencegah Diabetes Bisa di Lihat dengan cara :
Berikut adalah beberapa pola hidup dan kebiasaan hidup sehari-hari yang bisa menjadi pemicu penyebab penyakit diabetes :
1. Terlalu Banyak Minum Teh manis
Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan
kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh
manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan
kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung
aktivitas). Jika minum 3 gelas the manis sehari maka dari teh manis saja anda
sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta
lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujung –
ujungnya obesitas dan kena penyakit diabetes.
Solusi : Minumlah Air putih, teh tanpa gula, atau batasi
konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.
2. Maniak Makan Gorengan
Karena pada umumnya bentuk gorengan itu kecil, maka satu
gorengan tidak cukup buat anda cicipi, Padahal gorengan adalah salah satu
faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular,
diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV)
adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor
risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme
lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol
jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam
darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan
mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
Solusi : Sebagai Cemilan Pengganti Gorengan, Makanlah Kacang
Jepang, pie buah, atau keripik buah.
3. Karena kamu suka ngemil
Anda jangan mengira dengan membatasi makan siang atau malam
bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes, jika ujung – ujungnya anda
tetap punya hobby mengemil, Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau
dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit,
keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa
kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam
makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang
terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam
darah.
Solusinya : Makanlah Buah potong segar sebagai penganti
Cemilan anda
4. Akibat Kurang tidur
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi
terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago
mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh
memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang
tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan.
Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan
berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.
Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya
8 jam sehari.
5. Jika Malas beraktivitas fisik
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di
negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen
dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes
di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya?
Di kota ini,
masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden
Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat.
Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki
risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki,
atau aktivitas lainnya.
8. Karena Menggunakan pil kontrasepsi
Solusinya : Ganti Minuman Bersoda dengan Jus Buah Segar.
Diabetes tipe 2 lebih banyak diderita oleh orang dewasa dengan awalan usia 35 ke atas. Seiring berjalannya waktu penderita diabetes mellitus tipe 2 tidak melulu kepada orang tua, tetapi anak muda usia 25 bahkan 20 tahuan ke atas pun sudah banyak yang menderita diabetes. Penyebab umum dari diabetes tipe 2 adalah pola makan yang kurang tepat dan tidak teratur disertai jarangnya aktivitas olahraga.
Oleh karena sulit untuk mendeteksi tubuh menderita diabetes atau tidak, namun anda bisa melihat daftar ciri-ciri atau gejala diabetes tipe 2 berikut ini :
Jika Anda tidak tahu apakah status tubuh masih aman dari serangan diabetes ataupun tidak, segera lakukan tes darah. Beberapa tes darah tunggal tidak bisa menelurkan hasil akurat, Anda harus melakukan tes darah beberapa kali lagi (harus diulang) untuk memastikan. Jika laporan menunjukkan glukosa darah di atas 126 miligram per desiliter (mg/dL) pada dua atau tiga tes yang berbeda, maka Anda positif menderita diabetes. Akan tetapi, bila glukosa darah berada pada tingkat 100 hingga 125 mg/dL, akan dianggap sebagai prediabetes (proses menuju diabete). Dan, jika glukosa darah berada pada angka 99 mg/dL, tandanya glukosa darah Anda normal. Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh. Pada akhirnya diabetes bisa mengakibatkan sejumlah komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Peningkatan kadar gula darah yang tidak signifikan dan meski tidak memicu gejala pun dapat mengakibatkan dampak secara jangka panjang.
Solusi: Bersepedalah saat berangkat ke kantor
6. Karena Kamu Sering stress
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak
terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi
hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi
untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud
yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres
berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau
ceritakan pada sahabat terdekat.
7. Karena Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita
menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen.
Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi
kombinasi berbagai gaya
hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.
Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif
adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah
berpengalaman dan bersertifikat resmi.
8. Karena Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan
progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan
kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik
Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja
insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras
untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih
dan tidak berfungsi dengan baik.
Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan
lebih dari 5 tahun.
9. Karena Kurang Berjemur dan Takut kulit jadi hitam
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi
vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain
dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit
paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga
hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American
Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan
metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum “berjemur” di bawah
sinar matahari pagi selama 10-15 menit.
10. Karena Kamu Keranjingan Minum Soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603
wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda
membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para
peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang
ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita
kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Solusinya : Ganti Minuman Bersoda dengan Jus Buah Segar.
Selanjutnya Mari Kita Kenali Gejala Penyakit Diabetes Sejak Dini Agar Dapat Segera Diobati !
Gejala diabetes atau kencing manis atau
diabetes mellitus merupakan kelainan sistem insulin karena berlebihnya
kadar glukosa di dalam darah. Ada dua jenis diabetes, yaitu diabetes
tipe 1 dan tipe 2. Meskipun keduanya masih berhubungan dengan gula darah
berlebih, ada perbedaan mendasar yang patut diketahui, mulai dari
penyebab, gejala, dan cara pencegahan.
Diabetes tipe 2 lebih banyak diderita oleh orang dewasa dengan awalan usia 35 ke atas. Seiring berjalannya waktu penderita diabetes mellitus tipe 2 tidak melulu kepada orang tua, tetapi anak muda usia 25 bahkan 20 tahuan ke atas pun sudah banyak yang menderita diabetes. Penyebab umum dari diabetes tipe 2 adalah pola makan yang kurang tepat dan tidak teratur disertai jarangnya aktivitas olahraga.
Gejala diabetes tipe 2 sulit untuk dikenali sebelum keluar hasil
diagnosis. Cara paling mudah untuk mengetahuinya adalah melakukan tes
gula darah. Jika positif mengidap diabetes, yang diakui sebagai cara
mengobati diabetes biasanya diawali dengan upaya minum obat oral atau
obat telan, merubah pola hidup seperti perbanyak olahraga dan makan
teratur, diet (mengurangi asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan
berat badan juga sering terjadi.
Oleh karena sulit untuk mendeteksi tubuh menderita diabetes atau tidak, namun anda bisa melihat daftar ciri-ciri atau gejala diabetes tipe 2 berikut ini :
1 | Mati rasa
Pada banyak kasus diabetes yang menimpa sebagian orang, hampir
seluruhnya mengalami gejala berupa mati rasa. Adapun bagian tubuh yang
sering merasakan mati rasa (kebas) atau kesemutan adalah tangan, kaki,
beserta jari-jemarinya. Peringatan awal diabetes ini terjadi karena
peningkatan kadar gula darah, membuat serabut saraf mengalami kerusakan.
2 | Lebih sering buang air kecil
Penderita diabetes sering mengatakan dirinya mengalami peningkatan
dorongan ingin buang air kecil. Jika sewaktu-waktu Anda mengalami hal
serupa, coba konsultasikan sedini mungkin pada dokter agar mendapatkan
perawatan lebih cepat dan terkontrol.
3 | Berat badan berkurang
Menjadi kabar baik bagi orang yang bermasalah dengan kegemukan maupun obesitas. Tetapi, melihat faktor pemicu turunnya berat badan
adalah karena diabetes, tentu membuat Anda semakin khawatir. Terjadinya
penurunan berat badan ini memang berhubungan erat pada penderita, sebab
tubuh tidak mampu menyerap glukosa (sumber energi tubuh) dengan benar.
4 | Nafsu makan meningkat
Bertambahnya rasa ingin makan bisa menjadi tanda lain dari diabetes.
Rasa lapar ini tidak bisa dikendalikan, sebab sinyal lapar yang dikirim
oleh tubuh ini harus dipenuhi keinginannya agar semua sel menjadi
berfungsi dengan baik karena mendapatkan asupan glukosa yang lebih
banyak.
Rasa lapar tersebut bukan karena sel-sel di dalam tubuh tidak
mendapatkan asupan glukosa dari makanan, melainkan karena makanan yang
sudah ditelan tidak apat masuk ke dalam sel untuk dipakai dalam proses
metabolisme, sehingga timbul lah respon tubuh seperti lapar.
5 | Penglihatan mulai kabur atau buram
Masalah seperti ini seringkali menjadi keluhan umum penderita diabetes
tipe 2. Penglihatan menjadi kabur atau buram atau tidak jelas seperti
biasanya, terjadi akibat kadar glukosa melonjak naik, sehingga merusak
pembuluh darah dan membatasi cairan yang masuk ke mata. Kondisi ini bisa
mengubah bentuk lensa dan mata.Kabar baiknya, gejala ini reversibel (dapat kembali normal) seiring
dengan berkurangnya kadar gula darah hingga batas wajar. Namun, bila
gula darah tetap tinggi kelainan pada mata ini bisa berujung pada
kebutaan permanen.
6 | Masalah kulit
Diabetes mememgaruhi sirkulasi darah, dan membuat kelenjar keringat
mengalami disfungsional, sehingga membuat kulit menjadi bersisik, terasa
gatal, kering, dan iritasi. Gejala yang satu ini cukup sulit dideteksi
sebagai diabetes, karena banyak penyebab lain yang membuat kulit
bermasalah seperti ini.
7 | Kelelahan dan cepat emosi
Rasa lelah ini muncul bukan tanpa sebab. Ketika tidur, penderita
diabetes akan tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya. Kerap kali bangun
untuk berkemih dan minum air, sehingga proses tidur terganggu alias
tidak berkualitas. Keesokan harinya tubuh mengalami kelelahan dan tak
jarang mengundang emosi.
8 | Rasa haus
Tadi telah disebutkan bahwa ciri-ciri penderita diabetes adalah sering
buang air kecil. Peningkatan dorongan untuk berkemih akan memengaruhi
cairan yang berada di dalam tubuh, sehingga mengakibatkan dehidrasi.
Tubuh yang kekurangan cairan akan memberikan respon berupa rasa haus
dengan tujuan mengembalikan cairan yang hilang.
9 | Proses pemulihan luka yang lambat
Terdapatnya luka ketika kondisi tubuh sedang tidak baik, seperti
kelebihan gula darah membuat sistem imun atau kekebalan tubuh menjadi
tidak normal. Hal ini tentu mempengaruhi laju pemulihan luka atau memar,
akan memakan waktu lebih lama dari biasanya.
10 | Gangguan pada gusi
Dari kejadian-kejadian yang sudah berlalu, penderita diabetes lebih
rentan mengalami kerusakan gusi. Seperti misalnya gusi menjadi merah,
mengalami pembengkakan, dan iritasi. Bahkan ada yang merasakan gusinya
menyusut dari gigi dan terjadilah infeksi gusi.
11 | Infeksi jamur
Diabetes memengaruhi sistem kekebalan tubuh penderitanya. Tubuh akan
rentan terhadap serangan berbagai bakteri dan jamur (candida). Semakin
banyak jumlah bakteri atau jamur yang masuk ke dalam tubuh selama sistem
imun tidak siap untuk membentengi tubuh. Jika sudah demikian, contoh
masalah yang patut diwaspadai, khususnya bagi wanita adalah mengalami
keputihan akibat infeksi candida (jamur).
Jika Anda tidak tahu apakah status tubuh masih aman dari serangan diabetes ataupun tidak, segera lakukan tes darah. Beberapa tes darah tunggal tidak bisa menelurkan hasil akurat, Anda harus melakukan tes darah beberapa kali lagi (harus diulang) untuk memastikan. Jika laporan menunjukkan glukosa darah di atas 126 miligram per desiliter (mg/dL) pada dua atau tiga tes yang berbeda, maka Anda positif menderita diabetes. Akan tetapi, bila glukosa darah berada pada tingkat 100 hingga 125 mg/dL, akan dianggap sebagai prediabetes (proses menuju diabete). Dan, jika glukosa darah berada pada angka 99 mg/dL, tandanya glukosa darah Anda normal. Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh. Pada akhirnya diabetes bisa mengakibatkan sejumlah komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Peningkatan kadar gula darah yang tidak signifikan dan meski tidak memicu gejala pun dapat mengakibatkan dampak secara jangka panjang.
Komplikasi Diabetes yang Menyebabkan Penyakit Jantung dan Stroke
Penderita diabetes memiliki risiko lima kali lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung atau stroke.
Keseimbangan kadar gula darah yang dibiarkan tidak terjaga dalam waktu
cukup lama bisa meningkatkan risiko aterosklerosis, yaitu penyempitan
pembuluh darah yang biasanya terjadi akibat akumulasi kolesterol. Komplikasi ini memiliki risiko-risiko sebagai berikut:
Menyebabkan serangan jantung atau stroke karena peningkatan risiko penyumbatan pembuluh darah pada jantung atau otak, Menghambat aliran darah ke jantung dan menyebabkan serangan angina (angin duduk). Serangan angina terindikasi dengan adanya sakit dada yang terasa menekan.
Menyebabkan serangan jantung atau stroke karena peningkatan risiko penyumbatan pembuluh darah pada jantung atau otak, Menghambat aliran darah ke jantung dan menyebabkan serangan angina (angin duduk). Serangan angina terindikasi dengan adanya sakit dada yang terasa menekan.
Komplikasi yang Menyebabkan Kerusakan Neuropati (Saraf)
Kadar
gula darah yang berlebihan dapat merusak saraf dan pembuluh darah
halus. Hal ini dapat menyebabkan sensasi kesemutan atau terbakar yang
biasa berawal dari ujung jari tangan dan kaki lalu menyebar ke bagian
tubuh lain. Selain itu, komplikasi saraf ini bisa membuat kaki menjadi
mati rasa sehingga tidak terasa sakit saat terluka dan akhirnya
mengakibatkan borok. Kerusakan saraf yang menyerang sistem pencernaan
dapat menyebabkan rasa mual, muntah, diare, atau konstipasi.
Komplikasi yang Menyebabkan Kerusakan pada Organ Kaki
Kerusakan
pada saraf atau terhambatnya aliran darah pada kaki penderita diabetes
bisa meningkatkan risiko komplikasi kesehatan kaki yang biasanya
terlambat disadari. Ada sekitar 10% penderita diabetes yang mengalami
infeksi serius akibat luka atau sekadar goresan kecil pada kaki.
Penderita yang telah mengalami kerusakan saraf sebaiknya memeriksakan kakinya tiap hari dan mengkonsultasikan perubahan yang dirasakan kepada dokter. Komplikasi pada kaki yang harus Anda waspadai antara lain:
Penderita yang telah mengalami kerusakan saraf sebaiknya memeriksakan kakinya tiap hari dan mengkonsultasikan perubahan yang dirasakan kepada dokter. Komplikasi pada kaki yang harus Anda waspadai antara lain:
- Pembengkakan.
- Kulit yang terasa panas saat disentuh.
- Luka yang tidak kunjung sembuh.
Komplikasi yang Menyebabkan Kerusakan Retina
Retinopati
muncul saat terjadi masalah pada pembuluh darah di retina (jaringan
pada mata yang sensitif terhadap cahaya) yang dapat mengakibatkan
kebutaan jika dibiarkan. Pembuluh darah tersebut dapat bocor, tersumbat,
atau tumbuh secara acak sehingga menghalangi cahaya untuk sampai ke
retina.
Lakukanlah pemeriksaan mata secara rutin tiap tahun. Jika ada kerusakan serius, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis mata agar dapat ditangani secepatnya. Keseimbangan kadar gula darah yang terjaga dengan baik juga bisa menurunkan risiko Anda.
Retinopati diabetik yang terdeteksi sejak dini dapat ditangani dengan operasi laser. Tetapi penanganan ini hanya bertujuan untuk mempertahankan daya penglihatan yang tersisa dan bukan untuk menyembuhkan.
Lakukanlah pemeriksaan mata secara rutin tiap tahun. Jika ada kerusakan serius, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis mata agar dapat ditangani secepatnya. Keseimbangan kadar gula darah yang terjaga dengan baik juga bisa menurunkan risiko Anda.
Retinopati diabetik yang terdeteksi sejak dini dapat ditangani dengan operasi laser. Tetapi penanganan ini hanya bertujuan untuk mempertahankan daya penglihatan yang tersisa dan bukan untuk menyembuhkan.
Komplikasi yang Menyebabkan Kerusakan Ginjal
Ginjal
memiliki jutaan pembuluh darah halus yang menyaring limbah dari darah.
Jika pembuluh darah halus tersebut tersumbat atau bocor, kinerja ginjal
Anda bisa menurun. Komplikasi ini biasanya juga berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Sangatlah penting untuk memilih penanganan yang tepat.
Kerusakan parah pada ginjal bahkan dapat menyebabkan gagal ginjal. Jika Anda mengalami gagal ginjal, Anda membutuhkan dialisis (proses pengobatan yang meniru fungsi ginjal) atau bahkan transplantasi ginjal.
Kerusakan parah pada ginjal bahkan dapat menyebabkan gagal ginjal. Jika Anda mengalami gagal ginjal, Anda membutuhkan dialisis (proses pengobatan yang meniru fungsi ginjal) atau bahkan transplantasi ginjal.
Komplikasi yang Menyebabkan Disfungsi Seksual
Kerusakan pembuluh darah halus serta saraf pada para penderita diabetes pria (terutama perokok) dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Gangguan ini biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan.
Penderita diabetes wanita juga dapat mengalami gangguan disfungsi seksual, misalnya:
Penderita diabetes wanita juga dapat mengalami gangguan disfungsi seksual, misalnya:
- Kepuasan seksual yang menurun.
- Kurangnya gairah seks.
- Vagina yang kering.
- Rasa sakit saat berhubungan intim.
- Gagal mencapai orgasme.
Penderita
diabetes wanita yang mengalami kekurangan cairan vagina atau merasa
sakit saat berhubungan intim dapat menggunakan pelumas atau gel.
Keguguran dan Kelahiran Mati
Kadar gula darah yang tinggi dapat membahayakan sang ibu dan janin. Risiko keguguran dan kelahiran mati akan meningkat jika diabetes pada ibu hamil tidak ditangani dengan saksama. Kadar gula darah yang tidak dijaga dengan baik pada awal kehamilan juga bisa mempertinggi risiko cacat lahir.
Ibu hamil yang menderita diabetes dianjurkan untuk memeriksakan kondisi diabetesnya secara teratur kepada dokter spesialis obstetri, rumah sakit, atau klinik. Konsultasi rutin ini akan mempermudah dokter untuk memantau kadar gula darah sang ibu, termasuk mengendalikan dosis insulin yang harus diberikan, dan perkembangan janin.
Diabetes terdiri dari tiga jenis yaitu diabetes tipe satu, diabetes tipe dua serta diabetes gestational. Diabetes tipe dua merupakan penyakit diabetes yang paling banyak ditemukan menyerang kehidupan manusia di seluruh dunia termasuk di bumi pertiwi ini. Ada tiga tanda saat kandungan gula darah dalam tubuh tinggi seperti sering kencing, mudah haus, dan terlalu cepat lapar. Tips kesehatan, ada berbagai tips ampuh yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit diabetes yang membahayakan tersebut.
Berikut ini Beberapa tips mencegah terjadinya penyakit diabetes pada anda :
- Rutin berolahraga. Sudahkah anda berolahraga hari ini ? Semua orang termasuk anda tentu tidak akan menolak pernyataan "Olahraga baik untuk kesehatan tubuh". Manfaat olahraga terkait dengan diabetes yaitu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh serta merangsang hormon insulin untuk berperan sesuai dengan fungsinya.
- Penuhi kebutuhan akan serat. Buah-buahan merupakan sumber serat yang di perlukan oleh tubuh anda. Manfaat serat terkait dengan diabetes yaitu membantu kerja insulin dalam menstabilkan gula darah dalam tubuh dan berperan dalam menurunkan berat badan anda. Karena berat badan berlebih lebih beresiko besar terserang penyakit diabetes ini.
- Jaga berat badan anda. Dalam hal ini, milikilah berat badan yang proporsional atau dengan kata lain tidak terlalu gemuk serta tidak terlalu kurus. Ini dikarenakan, berat badan yang berlebih akan meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit diabetes melitus tersebut.
- Perhatikan makanan anda. Dalam hal ini, mulailah mengkonsumsi aneka makanan yang terbukti menyehatkan tubuh dengan porsi yang wajar atau tidak berlebihan. Beberapa makanan yang sehat yaitu aneka buah-buahan serta aneka sayuran yang bewarna hijau.
- Rutin check dan berkonsultasi dengan dokter spesialis. Dalam hal ini, Bertanya dengan dokter spesialis tentang berbagai penyebab penyakit diabetes dan tips efektif untuk menghindari penyakit diabetes tersebut.
Meski diabetes tidak bisa disembuhkan, pendeteksian sejak dini
memungkinkan kadar gula darah penderita diabetes bisa dikendalikan. Ini
dilakukan agar kadar gula darah tetap dalam batas normal dan
gejala-gejalanya dapat dikendalikan untuk mencegah komplikasi yang
mungkin akan terjadi.
Obat-obatan untuk Menurunkan Kadar Gula darah
Diabetes tipe 2 adalah penyakit progresif yang umumnya bisa bertambah parah. Menjaga pola makan dan rutin berolahraga saja mungkin belum cukup untuk mengendalikan kadar gula darah penderita sepenuhnya.Penderita jenis diabetes ini lama-kelamaan akan membutuhkan obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi. Proses pengobatan umumnya diawali dengan obat dalam bentuk tablet dan kadang-kadang dengan kombinasi lebih dari satu jenis tablet. Kemudian diikuti dengan insulin atau obat lain yang diberikan lewat suntikan.
Pemantauan Kadar Gula darah
Menjalani tes HbA1c
Penderita
diabetes dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan konsentrasi gula darah
pada tiap 2-3 bulan. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan tingkat kadar
gula darah dalam beberapa bulan terakhir, serta keefektifan pengobatan
Anda.
Ketika tubuh sedang memproses
gula, gula dalam darah secara otomatis melekatkan diri pada hemoglobin.
Makin tinggi kadar gula dalam darah, makin banyak hemoglobin yang
terkait dengan gula dan hemoglobin inilah yang disebut HbA1c. Tes HbA1c
mengukur jumlah hemoglobin yang mengandung glukosa.
Jika
Anda memiliki kadar gula darah yang tinggi selama 2-3 bulan terakhir,
hasil tes HbA1c akan menunjukkan angka yang tinggi sebagai indikasinya.
Karena itu jenis pengobatan yang Anda jalani mungkin perlu diubah. Nilai
rujukan normal untuk tes HbA1c penderita diabetes adalah di bawah 6,5%.
Bagaimana cara memantau kadar gula darah kita sendiri?
Pola
makan sehat, berolahraga, dan meminum obat atau menjalani terapi
insulin akan membantu Anda untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah.
Tetapi penyakit lain dan stres juga dapat berpengaruh. Faktor lain yang
mungkin akan berdampak pada kadar gula darah Anda adalah:
- Konsumsi minuman keras.
- Meminum obat lain.
- Perubahan hormon pada siklus menstruasi.
Menjalani
pemeriksaan laboratorium tiap 2-6 bulan sekali sangatlah penting bagi
penderita diabetes tipe 2. Selain itu, penderita juga dianjurkan untuk
memantau kadar gula darah dengan melakukan tes sendiri di rumah.
Pemeriksaan
di rumah dapat dilakukan dengan alat tes kadar gula darah berukuran
kecil. Alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi naik turunnya kadar
gula dalam darah.
Kadar gula darah
biasanya tidak selalu sama sepanjang hari dan dapat dipengaruhi oleh
proses pengobatan yang Anda jalani. Maka Anda dianjurkan untuk
memeriksanya beberapa kali dalam sehari. Pemantauan rutin akan membantu
Anda untuk menjaga keseimbangannya.
Satuan ukuran untuk kadar gula darah yang digunakan secara umum di Indonesia adalah milligrams/deciliter atau biasa disingkat mg/dL. Anda sebaiknya memastikan satuannya terlebih dulu saat membeli alat tes gula darah.
Kadar gula darah pada tiap orang berbeda-beda, tapi rujukan normalnya adalah:
- 72-108 mg/dL sebelum makan.
- 180 mg/dL dua jam sesudah makan.
Obat-obatan yang Tepat untuk Mengatasi Diabetes Tipe 2
Keseimbangan kadar gula darah pada diabetes terkadang tidak dapat dijaga dengan baik hanya melalui penerapan pola makan sehat dan olahraga teratur. Anda juga mungkin membutuhkan obat-obatan untuk menanganinya.Ada beberapa jenis obat (biasanya dalam bentuk tablet) yang dapat digunakan untuk diabetes tipe 2. Anda juga mungkin diberikan kombinasi dari dua jenis obat atau lebih untuk mengendalikan kadar gula darah Anda.
Metformin untuk mengurangi kadar gula darah
Metformin
bekerja dengan mengurangi kadar gula yang disalurkan hati ke aliran
darah dan membuat tubuh lebih responsif terhadap insulin. Ini obat
pertama yang sering dianjurkan bagi penderita diabetes tipe 2.
Berbeda
dengan obat-obat lain, metformin tidak menyebabkan kenaikan berat
badan. Karena itu obat ini biasanya diberikan untuk penderita yang
mengalami kelebihan berat badan.
Tetapi metformin kadang-kadang dapat menyebabkan efek samping yang ringan, misalnya mual dan diare. Dokter juga tidak akan menganjurkan obat ini untuk penderita diabetes yang mengalami masalah ginjal.
Sulfonilurea untuk meningkatkan produksi insulin dalam pankreas
Sulfonilurea
berfungsi meningkatkan produksi insulin dalam pankreas. Penderita
diabetes yang tidak dapat meminum metformin atau tidak kelebihan berat
badan mungkin akan diberikan obat ini. Jika metformin kurang efektif
untuk mengendalikan kadar gula darah Anda, dokter mungkin akan
mengkombinasikannya dengan sulfonilurea. Contoh-contoh obat ini adalah:
- Glimepiride
- Glibenclamide
- Glipizide
- Gliclazide
- Gliquidone
Sulfonilurea akan meningkatkan kadar insulin dalam tubuh sehingga dapat mempertinggi risiko hipoglikemia jika salah pemakaiannya. Selain itu, obat ini memiliki efek samping sebagai berikut:
- Kenaikan berat badan
- Mual dan muntah
- Diare
Glitazone (thiazolidinedione) sebagai pemicu terhadap insulin
Glitazone (misalnya, pioglitazone)
biasanya dikombinasikan dengan metformin, sulfonilurea, atau keduanya.
Obat ini berfungsi membuat sel-sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin
sehingga lebih banyak gula yang dipindahkan dari dalam darah.
Obat ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan pembengkakan pada pergelangan kaki. Anda tidak dianjurkan untuk meminum pioglitazone jika pernah mengalami gagal jantung atau berisiko terkena patah tulang.
Di beberapa negara, risoglitazone yang merupakan salah satu jenis obat glitazone telah dicabut dari pasaran karena terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung seperti serangan jantung dan gagal jantung. Jika mengkonsumsinya, konsultasikanlah potensi efek sampingnya dengan dokter Anda.
Gliptin (dipeptidyl peptidase-4 inhibitor) sebagai pencegah pemecahan GLP-1
Gliptin atau penghambat DPP-4 mencegah pemecahan hormon GLP-1 (glucagon-like peptide-1). GLP-1 adalah
hormon yang berperan dalam produksi insulin saat kadar gula darah
tinggi. Dengan demikian, gliptin membantu menaikkan tingkat insulin saat
kadar gula naik.
Gliptin (misalnya, linagliptin, saxagliptin, sitagliptin, dan vildagliptin)
dapat menghambat peningkatan kadar gula darah tinggi tanpa menyebabkan
hipoglikemia. Obat ini tidak menyebabkan kenaikan berat badan dan
biasanya diberikan jika penderita tidak bisa meminum sulfonilurea atau glitazone, atau dikombinasikan dengan keduanya.
Agonis GLP-1 sebagai pemicu insulin tanpa risiko hipoglikemia
Exenatide adalah agonis GLP-1 dengan kinerja yang mirip hormon GLP-1 alami. Obat ini diberikan melalui suntikan sebanyak dua kali sehari. Exenatide dapat memicu produksi insulin saat terjadi peningkatan kadar gula darah tanpa risiko hipoglikemia.
Sebagian besar penderita diabetes yang meminum exenatide juga
dapat mengalami penurunan berat badan. Obat ini umumnya diberikan
kepada penderita diabetes yang meminum metformin serta sulfonilurea dan
mengalami obesitas.
Jenis agonis GLP-1 lainnya adalah liraglutide yang disuntikkan sekali dalam sehari. Penelitian membuktikan bahwa obat ini juga dapat menurunkan berat badan. Liraglutide juga umumnya diberikan pada penderita diabetes yang meminum metformin serta sulfonilurea dan mengalami obesitas.
Acarbose untuk memperlambat pencernaan karbohidrat
Acarbose
memperlambat pencernaan karbohidrat menjadi gula dalam tubuh. Obat ini
mencegah peningkatan kadar gula darah yang terlalu cepat setelah
penderita diabetes makan.
Obat ini dapat menyebabkan efek samping diare dan perut kembung
sehingga jarang digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2. Tetapi
dokter tetap akan memberikannya jika penderita tidak cocok meminum obat
lain.
Nateglinide dan repaglinide untuk melepas insulin ke aliran darah
Kedua obat ini akan merangsang pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin ke aliran darah. Fungsi nateglinide dan repaglinide
tidak dapat bertahan lama, tapi efektif saat diminum sebelum makan.
Jadi meski jarang digunakan, keduanya dianjurkan jika penderita memiliki
jadwal makan pada jam-jam yang tidak biasa.
Semua obat tetap memiliki efek samping, termasuk nateglinide dan repaglinide. Efek samping dari kedua obat ini adalah hipoglikemia dan kenaikan berat badan.
Terapi Insulin sebagai pendamping obat-obatan yang lainnya
Obat-obatan
dalam bentuk tablet bisa menjadi kurang efektif untuk mengobati
diabetes sehingga Anda membutuhkan terapi insulin. Terapi ini dapat
diberikan untuk menggantikan atau bersamaan dengan obat-obatan di atas,
tapi tergantung dosis dan cara pemakaiannya. Ada beberapa jenis insulin
yang bisa digunakan. Di antaranya:
- Insulin kerja cepat yang tidak bertahan lama, tapi bereaksi cepat.
- Insulin kerja singkat yang dapat bertahan maksimal delapan jam.
- Insulin kerja panjang yang dapat bertahan satu hari.
Pengobatan untuk penderita diabetes juga mungkin menggunakan kombinasi dari jenis-jenis insulin di atas.
Melakukan suntikan insulin untuk diri sendiri
Pemberian
insulin umumnya lewat suntikan karena insulin akan dicerna dalam perut
dan tidak bisa masuk ke dalam darah jika diminum dalam bentuk tablet.
Dokter
akan menjelaskan kapan Anda membutuhkan pemakaian insulin. Pada tahap
awal pemakaian, dokter biasanya akan membantu Anda untuk menyuntikkan
insulin. Selanjutnya Anda diajari cara menyuntik dan menyimpan insulin
serta membuang jarum dengan aman.
Ada
dua metode yang biasa digunakan untuk menyuntikkan insulin, yaitu lewat
jarum dan alat suntik atau pena. Penderita diabetes umumnya membutuhkan
2-4 suntikan dalam sehari. Dokter atau perawat juga akan mengajari cara
pemakaiannya pada teman dekat atau keluarga Anda.
Cara mengatasi hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah)
Penderita
diabetes tipe 2 umumnya menggunakan insulin atau jenis-jenis tablet
tertentu untuk mengendalikan kadar gula darah. Metode pengobatan
tersebut memiliki risiko untuk menyebabkan hipoglikemia.
Saat
kadar gula darah Anda terlalu rendah, Anda akan mengalami hipoglikemia.
Gejala-gejalanya antara lain rasa lemas, gemetaran, dan lapar. Kondisi
ini dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis.
Penanganan
awal untuk penderita diabetes yang mengalami hipoglikemia adalah dengan
mengonsumsi sumber karbohidrat (minuman bergula atau tablet glukosa)
yang dapat diserap dengan cepat. Setelah itu penderita boleh mengonsumsi
sumber karbohidrat yang dapat bertahan lebih lama seperti sepotong
wafer, sepotong roti isi, atau satu buah.
Langkah-langkah
di atas umumnya dapat meningkatkan kadar gula darah agar kembali
normal. Tetapi proses ini bisa membutuhkan waktu beberapa jam.
Hipoglikemia
berat akan mengakibatkan penderita diabetes merasa linglung, mengantuk,
bahkan kehilangan kesadaran. Jika mengalami kondisi ini, penderita
diabetes harus segera diberi suntikan glukagon (hormon yang dapat
meningkatkan kadar gula darah dengan cepat) langsung pada otot atau
vena. Dokter dapat mengajarkan cara penyuntikannya pada keluarga atau
teman dekat Anda.
Alternatif dalam melakukan pengobatan penderita diabetes tipe 2
Penderita diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi (penyakit jantung, stroke,
atau penyakit ginjal). Karena itu dokter biasanya akan menyarankan
obat-obat berikut ini untuk mengurangi risiko komplikasi, yaitu:
- Statin (misalnya, simvastatin) untuk mengurangi kadar kolestrol tinggi.
- Obat penurun tekanan darah tinggi.
- Obat-obatan ACE Inhibitor, seperti lisinopril, enalapril, atau ramipril, jika ada indikasi penyakit ginjal diabetik. Perkembangan penyakit yang ditandai dengan adanya protein albumin dalam urin ini dapat disembuhkan jika segera ditangani.
Berikut ini beberapa obat diabetes Tradisional yang bisa didapat secara Alami
1. Mengkudu Obat Diabetes Alami
Buah mengkudu banyak mengandung Proxeroni yang merupakan zat
yang dapat membtuk alkaloid yang berfunsi untuk membuka pori
pori sel,
sehingga nutrisi akan mudah menyerap ke dalam tubuh. Kemampuan inilah yang
membuat mengkudu cukup baik untuk dijadikan obat diabetes. caranya
- Ambil 1 buah mengkud
- Kemudian diblender, setelah itu peras airnya
- Masukkan air atau ekstrak mengkudu ke dalam gelas
- Jika Anda tidak tahan dengan rasa dan baunya, Anda juga bisa manambahkan sedikit madu
2. Mengobati diabetes dengan kunyit
Kunyit sangat mudah ditemukan di sekitar kita. Oleh karena
itu, ini bisa menjadi obat diabetes alami yang paling mudah digunakan. Karena
sudah tidak asing dengan tanaman yang satu ini, maka kunyit bisa dijadikan
solusi alternatif untuk mengobati penyakit gula darah atau diabetes. Cara
menggunakannya.
- ambil 1 rimpang kunyit dan tambahkan dengan setengah sendok garam.
- Kemudian rebus dalam satu liter air hingga air mendidih.
- Saring air rebusan tersebut dan biarkan agar dingin.
- Setelah dingin, minumlah air rebusan kunyit tersebut cukup setengah gelas saja.
- Minumlah secara teratur dua kali dalam satu minggu.
Dengan cara ini, kadar gula darah penderita diabetes akan
stabil sehingga mencegah komplikasi penyakit lainnya.
3. Mengobati diabetes dengan tanaman mahkota dewa
Tanaman herbal lainnya yang mampu atasi penyakit diabetes
adalah tanaman mahkota dewa. Bahkan kepopuleran tanaman mahkota dewa belakangan
ini semakin naik karena manfaatnya yang begitu penting dalam pengobatan
berbagai penyakit. Untuk mengobati penyakit diabetes dengan tanaman mahkota
dewa juga tidak sulit.
- Siapkan 3 hingga 5 potong tangkai tanaman mahkota dewa.
- Kemudian tambahkan 3 lembar daun salam dan cuci hingga bersih.
- Rebus menggunakan air 3 gelas dan terus rebus agar mendidih sampai air hanya tersisa setengah gelas.
- Minumlah air rebusan tersebut setiap hari agar penyakit diabetes bisa diatasi.
Anda dapat mencoba tips membuat obat diabetes alami ini
sendiri di rumah.
4. Mengobati penyakit diabetes dengan tanaman brotowali
Ini merupakan tanaman obat yang sudah dikenal sejak lama.
Rasanya yang pahit sering dibuat untuk campuran jamu sehingga sangat khas.
Khasiatnya yang ampuh untuk mengatasi berbagai penyakit membuatnya semakin
populer di kalangan masyarakat. Salah satu manfaatnya yang cukup ajaib yaitu
untuk menyembuhkan penyakit gula darah ini. Resep pengobatan diabetes dengan
tanaman brotowali juga sangat mudah dibuat. Caranya.
- Ambil batang tanaman brotowali kira-kira sebesar jari atau 10cm.
- Tambahkan satu genggam akar pepaya dan rebus kedua bahan alami tersebut.
- Rebus hingga mendidih dan biarkan agar dingin baru minum air rebusan tersebut untuk mengobati penyakit diabetes.
5. Daun kemangi
Daun kemangi merupakan tanaman alami yang dapat mengatasi masalah penyakit diabetes. Kemangi merupakan daun yang biasa digunakan sebagai lalapan dan biasa dimakan dengan menggunakan sambal. Dan lebih ikmat lagi, kemangi yang disandingkan dengan akan lele pasti akan sangat menggoda selera. Namun dibalik itu, manfaat daun kemangi juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit gula darah. Daun kemangi memiliki suatu kandungan yang dapat membantu proses sekresi insulin pada tubuh, jadi kadar gula darah akan tetap stabil. Cara mengonsumsinya pun seperti biasa dan cukup digunakan sebagai lalapan. Karena kemangi dikonsumsi dalam keadaan mentah, maka pastikan kebersihannya terjaga.
6. Buncis
Buncis juga menjadi salah satu obat diabetes yang
cukup efektif. hal ini karena kandungan B-sitosterol pada buncis bisa
mempercepat produksi insulin di dalam tubuh, namun tetap menjaga insulin tetap
normal di dalam tubuh. Buncis obat diabetes ini mampu mengurangi gula darah
jika Anda bisa mengolahnya dengan benar. Berikut cara membuat obat diabetes
alami dari Buncis :
- Siapkan 1/2 Kg yang sudah dicuci bersih
- Kemudian buncis di rebus menggunakan 2 gelas air.
- Setelah mendidih angkat buncis dan masukkan ke dalam gelas.
- Minum ramuan alami tersebut pagi dan malam sebelum tidur.
Jika Anda tidak mau repot, Anda juga bisa memakannya secara
mentah atau menjadikan buncis sebagai jus, namun jangan ditambahkan gula.
--> SELANJUTNYA
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesiona